Jakarta, CNN Indonesia —
Peretas Bjorka kembali lagi ke Twitter dengan akun ketiga @bjorkanesian dan menantang pemerintah dengan menyebut dirinya masih menunggu digerebek.
Sebelumnya, Bjorka dua kali mengalami penangguhan, yakni pada akun @bjorkanism dan @bjorxanism. Kedua penangguhan tersebut terjadi berturut-turut pada Minggu (11/9) dan Senin (12/9).
Sama seperti pada akun sebelumnya, Bjorka menuliskan cuitan pertama untuk menyapa pengikutnya.”hi again everyone. are u ready for today? (hi lagi semua. apa kalian siap untuk hari ini?)” tulisnya pada Selasa (13/9) pagi.
Kemudian, cuitan kedua Bjorka yang bernada ejekan mengutip salah satu berita CNNIndonesia.com yang berjudul “Jokowi Bentuk Tim Khusus Respons Serangan Bjorka” sambil menawarkan bantuannya.
“do you need my help to solve this problem sir? (apa kamu membutuhkan bantuan saya untuk menyelesaikan masalah ini pak?)” katanya.
do you need my help to solve this problem sir?https://t.co/ENA3gifLrt
— Bjorka (@bjorkanesian) September 12, 2022
Lebih lanjut, Bjorka juga menantang pemerintah Indonesia untuk segera menggerebeknya dalam cuitan berikutnya.
“me chillin waiting to be raided by the Indonesian gov (saya menunggu dengan santai untuk digerebek pemerintah Indonesia)” katanya.
Tak sampai satu jam sejak dibuat, akun Twitter Bjorka sudah mencolek beberapa tokoh publik, di antaranya Ketua PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Selain mencolek keduanya di Twitter, Bjorka juga melakukan doxing pada data yang diduga milik kedua tokoh publik ini di channel Telegramnya.
Cak Imin sendiri menjadi sasaran Bjorka dikarenakan nama Bjorka dicatut dalam kampanye Cak Imin.
“yea you’re seeking attention by using my name for your shitty campaign? ok now it’s time to check your notifications (ya Anda mencari perhatian dengan menggunakan nama saya untuk kampanye buruk Anda? ok sekarang saatnya untuk memeriksa notifikasi Anda)” katanya.
Ini merupakan akun Twitter ketiga Bjorka. Sebelumnya, hacker yang mengaku bertempat di Warsawa, Polandia itu membuat akun twitter @bjorkanism dan @bjorkxanism. Namun dua akun itu tumbang.
Dalam keterangannya, Bjorka mengaku menyerang sejumlah pejabat agar masyarakat bisa mengontak para pemimpinnya. “Misi saya adalah membantu siapa pun yang membutuhkan, termasuk warga Indonesia yang ingin mengontak dan menanyakan para pemimpinnya. Paling tidak, para pejabat itu merasakan ketika mereka menerima spam,” tulis Bjorka di akun Twitter.
(lom/lth)
[Gambas:Video CNN]