Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Setyo Wahono akan Terapkan Konsep Pemerintahan Akomodatif Merangkul Semua Elemen Masyarakat

Setyo Wahono akan Terapkan Konsep Pemerintahan Akomodatif Merangkul Semua Elemen Masyarakat

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro nomor urut 2, Setyo Wahono-Nurul Azizah menegaskan konsep pemerintahan akomodatif dapat mengakomodir semua kepentingan rakyat.

Mereka berkomitmen untuk mewujudkan aspirasi yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Cabup Bojonegoro, Setyo Wahono menyampaikan, konsep pemerintahan akomodatif dapat menciptakan pemerintahan yang lebih inklusif dan responsif terhadap berbagai aspirasi masyarakat.

Jika terpilih, Wahono, sapaan Setyo Wahono, akan berkomitmen untuk melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam proses pembangunan.

“Konsep ke depan kami pemerintahan itu akomodatif, agar ruang publik dan masyarakat itu bisa menyalurkan aspirasinya,” kata Setyo Wahono, Sabtu (16/11/2024).

Wahono menambahkan, pemerintahan yang inklusif dan mampu mengakomodasi berbagai kepentingan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan dalam pembangunan daerah.

Karena itu, ia akan menciptakan pemerintahan lebih terbuka yang dapat mengakomodasi berbagai kepentingan masyarakat.

Lanjutnya, pembangunan yang berkelanjutan harus melibatkan semua pihak, baik itu masyarakat, sektor swasta, maupun lembaga sosial.

Pendekatan akomodatif ini, kata dia, diperlukan untuk mereduksi kesenjangan sosial dan ekonomi yang masih ada di Bojonegoro.

“Sehingga nanti masyarakat di seluruh Bojonegoro, khususnya pemuda-pemuda dapat terdeteksi kemampuan dan kekurangannya dari masing masing desa,” paparnya.

Selain itu, Setyo Wahono juga mengusung program Saluran Aspirasi dan Pengaduan untuk Bupati (SapaBupati) dalam salah satu program unggulannya.

Program SapaBupati merupakan medium pengaduan atau aspirasi publik, agar tercipta komunikasi dua arah antara masyarakat dan pemerintah daerah.

Program SapaBupati ini diintegrasikan dengan perencanaan pembangunan daerah, sehingga perencanaan dilakukan berbasis aspirasi dan pengaduan warga.

Wahana SapaBupati juga didukung mekanisme penanganan pengaduan jelas dan terukur, serta adanya Tim Respon Cepat Tanggap.

“Ini agar bupati bisa berkomunikasi langsung dengan masyarakat. Kami akan membangun Bojonegoro itu tidak hanya untuk hari ini, tapi juga untuk masa depan generasi penerus,” pungkasnya.