Jakarta, CNN Indonesia —
Mutia mengaku mulai mendengarkan dan menyukai musik-musik DJ saat dia duduk di bangku SMA.
Rasa suka itu pun terus tumbuh hingga akhirnya dia sempat bermimpi untuk bisa berprofesi sebagai seorang disc jockey (DJ).
Namun mimpi itu tak bisa dia wujudkan di masa itu lantaran kursus DJ memakan biaya yang cukup banyak dan dia masih bergantung kepada orang tuanya.
Akhirnya mimpi itu harus dipendam dan Mutia meneruskan hidup “normal”.
Seiring berjalannya waktu, meski sudah bekerja sebagai karyawan kantoran dan bahkan mencicipi ajang beauty pageant, Mutia ternyata masih memendam rasa untuk bisa mewujudkan mimpi di masa sekolahnya itu.
Dan baru pada 2023 lah mimpi itu benar-benar bisa dia wujudkan.
Mutia ikut kursus menjadi seorang DJ dan akhirnya kini dia sudah rutin tampil di berbagai acara dengan menggunakan nama panggung DJ Mootsy.
Tak mudah bagi Mutia untuk merajut karier sebagai seorang DJ perempuan atau female DJ.
Dia harus berhadapan dengan stigma negatif yang melekat pada sosok DJ perempuan, mulai dari cara berpakaian hingga isu-isu tak enak lainnya di balik panggung.
“Pada awalnya sempat merasakan bahwa ‘ya paling lo dikasih main karena lo cantik aja’,” kata Mutia.
Tak cuma itu, ucapan-ucapan lain soal fisik dan cara berpakaian pun sering dia dengar keluar dari mulut orang-orang yang mungkin tidak suka dengan profesinya tersebut.
Namun, dukungan orang-orang terdekat mulai dari keluarga hingga teman-teman membuat Mutia terus maju dan mengabaikan cibiran-cibiran tersebut.
Dia pun terus berusaha untuk maju dan melawan stigma negatif itu dengan cara ikut kompetisi DJ.
Itu semua dia lakukan sebagai pembuktian bahwa dia bisa menjadi seorang DJ yang bagus bukan karena stigma negatif tapi karena memang dia punya kemampuan untuk itu.
“Cuma kalau aku sih memilih untuk yang bagaimana caranya aku nyaman, aku suka, tapi orang-orang akan tetap fokus pada karya aku dan bukan outfit ku.”