Penutupan Mendadak Superstar Fitness Berujung Gugatan Hukum
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Penutupan mendadak
Superstar Fitness
pada awal November 2024 kini bergulir ke proses hukum.
Ada delapan cabang Superstar Fitness yang tutup, yaitu berlokasi di Green Pramuka Square Mall, AEON Mall Sentul City, Living World Alam Sutera, AEON Mall Jakarta Garden City, AEON Mall Tanjung Barat, Living World Kota Wisata Cibubur, Trans Studio Mall Cibubur dan Cibinong City Mall.
Salah satu alasan yang sempat diungkapkan adalah gangguan listrik di mal tempat cabang mereka beroperasi, tetapi belakangan diketahui bahwa penutupan tersebut terjadi karena ketidakmampuan membayar sewa dan gaji karyawan
Hal ini tentu ,enimbulkan pertanyaan serta rasa kesal bagi para pelanggan atau member karena mereka harus merogoh kocel mulai dari Rp 30 juta hingga Rp120 juta untuk menjadi anggota temapt fitness tersebut.
Manajemen Superstar Fitness kemudian dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh salah satu korban, YMSM (41), atas dugaan
penipuan
dan penggelapan, Rabu (13/11/2024).
Laporan tersebut sudah dilakukan sejak dua hari lalu dan teregistrasi dengan nomor LP/B/6911/XI/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Sejauh ini, sebanyak 10 korban telah memberikan kuasa terhadapnya, termasuk YMSM dan anak Ferry sendiri.
“(Kerugian) Ada yang Rp 120 juta, ada yang Rp 40 juta, ada yang Rp 30 juta. Jadi, bervariasi. Kalau anak saya yang paling kecil, Rp 5,6 juta,” kata kuasa hukum korban, Ferry Juan, saat dihubungi
Kompas.com
, Jumat (15/11/2024).
Ribuan member Superstar Fitness kini menghadapi kerugian besar. Sebanyak 750 orang telah tergabung dalam paguyuban korban, dengan total kerugian mencapai Rp 5,1 miliar.
Beberapa korban membayar hingga puluhan juta untuk keanggotaan seumur hidup, namun fasilitas tersebut tidak bisa dinikmati akibat penutupan mendadak.
Saat ini, para korban menunggu kejelasan dari proses hukum yang sedang berlangsung.
Awal mula bangkrut
Permasalahan keuangan Superstar Fitness dimulai dari kegagalan membuka cabang baru di Cibinong City Mall (CCM), Bogor, lima bulan lalu.
Menurut kuasa hukum mereka, Daniel Hutabarat, kejadian ini membuat 40 member yang sudah bergabung memprotes dan memviralkan masalah tersebut di media sosial.
“Akhirnya karena viral, kepercayaan masyarakat turun (untuk bergabung dengan Superstar Fitness). Itu 90 persen pendapatan turun langsung,” kata Daniel.
Penurunan pendapatan ini membuat manajemen tidak mampu membayar sewa tempat, listrik, dan gaji karyawan.
Meskipun begitu, Daniel memastikan bahwa manajemen Superstar Fitness tidak akan membawa kabur uang member.
“Kami tidak kabur, tidak lari, atau apa segala macam,” ujarnya.
Namun, ia mengakui bahwa manajemen gagal mengatasi masalah keuangan yang menyebabkan penutupan mendadak di seluruh cabang.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.