Jakarta, CNN Indonesia —
PT Bank BTPN Syariah Tbk meraup laba bersih Rp1,08 triliun sepanjang 2023. Pencapaian tersebut didukung rasio keuangan yang sehat dan kuat dengan return of asset (RoA) 6,3 persen dan rasio kecukupan modal (CAR) 51,6 persen sepanjang 2023.
Tahun lalu, perusahaan juga terus menyalurkan pembiayaan untuk masyarakat inklusi sebesar Rp11,38 triliun.
Sepanjang 2023, perusahaan senantiasa memperkuat kapasitas masyarakat inklusi dengan memberikan akses pengetahuan dan pendampingan agar nasabah tetap tumbuh.
Terbukti, di tengah kondisi yang masih menantang, perusahaan tidak meninggalkan atau mengurangi berbagai program yang digulirkan untuk segmen ultra mikro.
Sejak awal berdiri 2010, perusahaan secara sadar memilih segmen ultra mikro dalam menciptakan kesempatan tumbuh bersama dan mewujudkan hidup yang lebih berarti. Artinya, lebih dari satu dekade perusahaan menjalankan komitmennya kepada masyarakat inklusi.
Program unggulan yang dimiliki Bank saat ini salah satunya program Bestee, ditujukan untuk membuat usaha nasabah lebih berkembang. Program Bestee melibatkan ribuan mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat inklusi dengan pendampingan dan berbagai pelatihan.
“Bank memberikan program pendampingan yang naik kelas melalui program Bestee yang melibatkan mahasiswa. Sejauh ini, sudah lebih dari 49 ribu ibu-ibu nasabah yang mendapatkan pendampingan dari 1.821 mahasiswa dalam memajukan usahanya di lebih dari 827 kecamatan di Indonesia,” ungkap
Direktur BTPN Syariah Fachmy Achmad dalam keterangan resmi, Rabu (7/2).
Selain itu, perusahaan juga memberikan berbagai program reward di mana salah satunya nasabah akan mendapatkan insentif jika rutin hadir di kumpulan atau Pertemuan Rutin Sentra (PRS).
Semua program tersebut merupakan upaya Bank agar masyarakat inklusi bertahan dan tetap tumbuh di tengah kondisi yang masih menantang seperti sekarang. Adapun, berbagai program pemberdayaan BTPN Syariah ini telah berdampak langsung terhadap ibu-ibu nasabah.
Berdasarkan hasil survei Poverty Probability Index (PPI) terhadap nasabah yang sudah bergabung dalam lima tahun terakhir, tercatat bahwa jumlah keluarga yang memiliki tempat tinggal layak meningkat menjadi 94,6 persen, memiliki toilet layak meningkat menjadi 85,3 persen, serta jumlah keluarga dengan anak bersekolah terus meningkat menjadi 92,5 persen.
Tak hanya itu, survei Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) menunjukkan bahwa nasabah BTPN Syariah mengalami penurunan kemiskinan ekstrem sebesar 7,4 persen setelah 3 tahun menjadi nasabah.
(sfr/sfr)