Jakarta, Beritasatu.com – Harga Bitcoin (BTC) terus meroket yang ditopang investor ritel dan institusi yang mendorong BTC menuju tonggak sejarah US$ 100.000 dalam waktu dekat.
Menurut data CoinGecko dikutip Sabtu (16/11/2024) pagi WIB, harga Bitcoin dalam 24 jam terakhir naik 4,7% mencapai US$ 91.299 (Rp 1,451 miliar) dengan kapitalisasi pasar US$ 1,8 triliun.
Tak hanya Bitcoin, aset kripto lainnya juga melonjak dalam 24 jam terakhir pada Sabtu pagi ini, yakni Ethereum (ETH) naik 0,7% menjadi US$ 3.101, XRP naik sebesar 11,1% ke US$ 0,918, Solana (SOL) naik 3,8% ke US$ 219,08, Cardano (ADA) naik sebesar 15,9% menjadi US$ 0,6754, serta Dogecoin (DOGE) naik 0,3% menjadi US$ 0,379.
Dilansir dari Daily Coin, di balik pertumbuhan eksplosif ini, Bitcoin diprediksi menuju tonggak sejarah US$ 100.000 dalam waktu dekat.
Bahkan, Standard Chartered memprediksi harga Bitcoin akan meroket hingga US$ 200.000 pada akhir 2025. Sementara Ethereum diperkirakan akan mencatatkan rekor tertinggi menjadi US$ 10.000 dalam setahun mendatang, sedangkan Solana berpotensi tumbuh lebih tinggi daripada kedua aset digital tersebut di pasar kripto.
Ada perubahan volume transaksi ritel selama 30 hari terakhir mencapai level yang tidak terlihat dalam 4 tahun. Tren ini menunjukkan pelaku institusi tidak hanya mendorong kenaikan, tetapi upaya kolektif yang didukung antusiasme investor ritel.
CEO Indodax Oscar Darmawan menyatakan, lonjakan harga Bitcoin mencerminkan semakin tingginya tingkat kepercayaan pasar terhadap aset kripto tersebut. Pencapaian ini membuka peluang Bitcoin untuk mencapai harga yang lebih tinggi di masa depan.
Hal ini didorong oleh sejumlah faktor eksternal, seperti perkembangan kebijakan global dan meningkatnya minat dari institusi keuangan besar. “Saya optimistis Bitcoin ke depan akan semakin menarik, tidak hanya bagi investor ritel, tetapi juga bagi institusi yang mencari diversifikasi aset di tengah ketidakpastian ekonomi global,” ujar Oscar dikutip Antara.
Oscar menambahkan, Bitcoin kini semakin diterima sebagai emas digital. Seperti halnya emas yang sudah lama dianggap sebagai aset lindung nilai, Bitcoin kini mulai mendapatkan pengakuan serupa.
“Bitcoin memberikan peluang bagi investor untuk melindungi kekayaan mereka di tengah ketidakstabilan pasar tradisional,” tambahnya.
Menurut Oscar, dengan adanya kenaikan harga ini, kesadaran masyarakat terhadap aset digital semakin meningkat. “Bitcoin kini bukan hanya aset yang terdesentralisasi, tetapi juga transparan,” kata Oscar.