Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah pangkalan militer baru telah didirikan untuk pasukan Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) di area pelatihan yang luasnya sekitar 40 hektar di Australia.
Menteri Senior Negara Pertahanan Singapura Heng Chee How mengatakan bahwa ini adalah “tonggak sejarah lainnya” bagi lembaga pertahanan Singapura dan Australia. Ia mengatakannnya dalam sebuah upacara untuk memperingati perluasan pangkalan tersebut pada Rabu (13/11/2024)/
“Ini adalah simbol nyata dari kepercayaan yang tak lekang oleh waktu antara kita, dan meningkatkan hubungan pertahanan bilateral saat kita menantikan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik bilateral tahun depan,” katanya, seperti dikutip Channel News Asia (CNA), Jumat (15/11/2024).
Letnan Kolonel Benjamin Tan dan timnya yang terdiri dari 160 orang termasuk di antara pasukan pertama yang memanfaatkan Kamp Tilpal yang baru.
Letnan Kolonel Tan, yang merupakan komandan Kelompok Dukungan Terdepan untuk Latihan Wallaby tahun ini, mengatakan bahwa timnya memulai “tanpa pola apa pun” dan telah mendirikan kamp dari “titik nol”.
“Itu benar-benar bagian yang sangat memuaskan dari perjalanan ini, untuk melihat semua rencana yang telah kami teliti selama berbulan-bulan ini membuahkan hasil, dan melihat pasukan mendapat dukungan yang baik,” katanya.
Pangkalan yang dikenal sebagai Kamp Tilpal ini dapat menampung 2.000 orang, naik dari 1.000 orang di kamp-kamp terdekat yang sudah ada seperti Kamp Growl di Area Pelatihan Teluk Shoalwater di Queensland.
Selain SAF, kamp ini juga dapat digunakan oleh Angkatan Pertahanan Australia (ADF) dan pasukan lain yang diundang oleh militer Australia. Kamp ini telah menampung pasukan yang berpartisipasi dalam Latihan Wallaby tahun ini, yakni latihan luar negeri terbesar SAF.
Fase terakhir Wallaby, Latihan Trident, adalah latihan militer bilateral antara Singapura dan Australia yang dilakukan antara 6 dan 15 November. Setelah perluasan, Area Pelatihan Teluk Shoalwater kini lima kali lebih besar dari wilayah Singapura.
(tfa/wur)