Jakarta, CNN Indonesia —
Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi mengungkap isu yang ramai diperbincangkan di media sosial pada seminggu terakhir. Dalam data tersebut, akun anonim yang mengaku sebagai peretas atau hacker Bjorka mengalahkan beberapa isu lain.
Bjorka tampak melejit sejak tanggal 9 September 2022 lalu.
“SNA Bjorka, Banjir, dan JIS. Biasanya isu banjir sangat tinggi volume percakapannya. Hari (11 September) ini kalah pesat lawan Bjorka,” kicau Ismail di akun Twitternya pada Minggu (11/9).
CNNIndonesia.com telah mendapatkan izin Ismail untuk mengutip Tweet tersebut.
Ismail menjelaskan hanya ada satu klaster yang ramai membahas Bjorka. Adapun sentimen yang ada banyak positif karena senang dengan yang dilakukan Bjorka.
Lebih lanjut, ia menyebut beberapa akun menjadi top influencer, yakni @bjorkanism, @darktracer_int, @opposite090l92, @txtdrpemerintah, @mazzini_gsp, dan @paijodirajo.
Selain itu, tangkapan layar terkait tabel dokumen kepada presiden yang dibocorkan Bjorka juga menjadi gambar yang paling banyak dishare atau disebarluaskan.
“Screenshot dari @txtdrpemerintah terkait tabel dokumen kepada presiden yang dibocorkan Bjorka, dan dari @jayakabajay tentang dokumen negara sangat rahasia yang jadi bungkus tahu goreng, paling banyak dishare,” tulis Ismail.
Bjorka sebelumnya sempat membocorkan data diduga 26 juta pelanggan IndiHome.
Nama Bjorka mulai ramai diperbincangkan usai merilis 1,3 miliar data registrasi SIM card warga RI di forum gelap. Kominfo, operator seluler, hingga Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri ramai-ramai membantah jadi sumber kebocoran data itu.
Lalu, sejumlah dokumen surat menyurat milik Presiden Joko Widodo diduga menjadi korban kebocoran data peretas Bjorka pada Jumat (9/9) malam.
Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim milik Presiden Jokowi pada periode 2019- 2021 di situs breached.to.
“Berisi transaksi surat tahun 2019 – 2021 serta dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia,” tulisnya di situs tersebut.
Bjorka mengunggah total 679.180 dokumen berukuran 40 MB dalam kondisi terkompres.
Bjorka juga melampirkan beberapa sampel dokumen dalam unggahan tersebut.
[Gambas:Twitter]
Dalam sampel tersebut tampak beberapa judul surat seperti “Surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup,” “Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana,” dan “Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019.”
Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto membantah rangkaian surat ke Presiden Joko Widodo yang berasal dari lembaga itu berhasil diretas hacker User Breach Forums Bjorka.
Selain itu, Kepala Sekretariat Presiden (Setpres) Heru Budi Hartono membantah sejumlah data dan surat untuk Presiden Joko Widodo berhasil diretas hacker Bjorka, termasuk data dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang dilabeli rahasia (secret).
Kata Heru, tak ada surat atau data apapun dari dan untuk presiden yang terkena serangan hacker.
“Tidak ada data isi surat apapun yang kena hack,” kata dia melalui pesan singkat, Sabtu (10/0).
Kendati demikian, pakar siber menilai data yang diungkapkan peretas itu adalah valid.
“Setelah saya cek dan kita verifikasi, ternyata tidak [bocor]. Seluruh surat BIN itu di-enkripsi, disandi,” kata Deputi VII sekaligus juru bicara BIN Wawan Purwanto dalam wawancara bersama CNN Indonesia TV yang disiarkan pada Minggu (11/9).
“Jadi semua surat-surat apalagi itu ke Presiden, itu di-kripto, yang bisa tahu itu ya yang tahu kriptonya. Kalau tidak ya ndak bakalan tahu,” ujarnya.
Dalam acara yang sama, pakar keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya menilai data yang diberikan Bjorka adalah valid.
“Kalau dari sisi valid atau tidak informasinya, rasanya cukup valid,” kata Alfons dalam acaranya yang sama.
Alfons juga menerangkan data yang dibocorkan Bjorka berjumlah lebih dari 500 ribu catatan surat keluar dan masuk. Data tersebut memberikan tanggal, pengirim, dan subjek surat.
(pop/isn)
[Gambas:Video CNN]