Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikabarkan masih beroperasional secara terbatas hingga hari ini, Kamis (14/11/2024).
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat beberapa bandara yang belum dapat beroperasi, termasuk Bandara H Hasan Aroeboesman Ende, Bandara Soa Bajawa, Bandara Frans Sales Lega Ruteng, dan Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere.
Sementara itu, beberapa bandara di wilayah Flores telah kembali beroperasi, antara lain Bandara Komodo (Labuan Bajo), Bandara Lewoleba, Bandara Waingapu, Bandara Salahudin Bima, dan Bandara Lede Kalumbang Tambolaka.
Meski demikian, sejumlah maskapai terpaksa membatalkan penerbangan karena pertimbangan keselamatan. Hal ini juga memengaruhi Bandara Lombok, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, dan Bandara Komodo di Labuan Bajo.
“Pada 14 November 2024, tercatat pembatalan tiga penerbangan internasional di Bandara Lombok. Selain itu, ada 11 penerbangan domestik dan 41 penerbangan internasional yang dibatalkan di Bandara Ngurah Rai, Bali. Di Bandara Komodo, Labuan Bajo, terdapat pembatalan 12 penerbangan domestik dan dua penerbangan internasional,” tutur Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo, dalam keterangan resminya, Kamis (14/11/2024).
Untuk mengantisipasi terbatasnya operasional bandara di sekitar wilayah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Kemenhub bersama dengan pemangku kepentingan terkait telah mengambil langkah untuk meningkatkan jumlah kapal dan frekuensi pelayaran.
Budi Rahardjo melaporkan, pada Kamis pukul 08.00 Wita, terdapat 119 kapal yang telah mengangkut 4.387 penumpang. Dari total tersebut, tingkat keterisian kapal milik PT Pelni, PT Berlian Lautan Sejahtera, dan PT Dharma Lautan Utama mencapai 50%.
“Dengan persentase keterisian ini, evakuasi penumpang melalui jalur laut masih dapat tercukupi dan terlayani dengan baik,” kata Budi.
Selain itu, angkutan penyeberangan juga tetap beroperasi untuk melayani angkutan orang dan barang, termasuk distribusi bantuan bagi korban erupsi.
Budi menyebut, kapal KMP Ranaka berangkat dari Kupang menuju Larantuka, mengangkut 13 truk bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan 2 truk bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.