Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Tingkat literasi masyarakat gunakan jasa keuangan di Papua masih rendah
Dalam Negeri
Sigit Kurniawan
Kamis, 14 November 2024 – 23:36 WIB
Elshinta.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan tingkat pemahaman,keterampilan dan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan produk dan layanan jasa keuangan masih cukup rendah di wilayah Papua.
Oleh karena itu, OJK Papua mempunyai tugas mengedukasi dan melakukan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka pengembangan sektor jasa keuangan, peningkatan literasi keuangan dan perlindungan konsumen.
Analis Bagian Pengawasan Pentaku PUJK, Edukasi Perlindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis Mochmmad Akbar mengatakan, berdasarkan data SNLIK 2024 tingkat literasi di masyarakat adalah sebesar 65,43 persen, nilai ini meningkat jika dibandingkan dengan indeks literasi keuangan di tahun 2022 yaitu sebesar 49,68 persen.
Namun, indeks inklusi di tahun 2024 adalah sebesar 75,02 persen, indeks inklusi keuangan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2022 yaitu sebesar 85,1 persen.
“Rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk memasarkan produk dan atau layanan jasa keuangan dengan berbagai cara bahkan dengan cara yang tidak logis dan ilegal,” ujar Mochmmad Akbar saat menggelar Bussiness matching dan edukasi keuangan dalam rangka program ekosistem keuangan inklusif di Kampung Sabron Sari, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura, Kamis (14/11).
Dikatakan dia, seringkali masyarakat tidak mendapat informasi akurat sehingga berpotensi merugikan masyarakat. Selanjutnya, untuk mendukung semua hal di atas perlu adanya koordinasi dengan pemerintah dan regulator lain baik dari internal maupun eksternal OJK. Koordinasi ini
diharapkan menghasilkan sinergi kebijakan yang dapat mempercepat pencapaian hal-hal yang diharapkan dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan di wilayah Provinsi Papua.
Selain itu, dalam rangka mendukung upaya pemerintah terkait pengembangan dan pemberdayaan desa secara terpadu untuk mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa, serta guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di wilayah pedesaan telah diinisiasi Generic Model (GM) EKI di wilayah pedesaan dengan melibatkan kementerian/lembaga, perwakilan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dan stakeholders terkait.
Lebih lanjut Akbar menjelaskan, saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Papua mendorong peningkatan keuangan bagi masyarakat Sabron Sari , Distrik Sentani Barat, melalui salah kegiatan Bussiness matching dan edukasi keuangan dalam rangka program ekosistem keuangan inklusif bagi masyarakat di kampung tersebut.
“Kegiatan ini merupakan tahapan pasca inkubasi program ekosistem keuangan inklusif. Kampung Sabron Sari merupakan pilot project Desa di Provinsi Papua pada program EKI 2024,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Kamis (14/11).
Akbar mengungkap, untuk mendukung peningkatan di masyarakat khususnya di Kampung Sabron Sari beberapa kegiatan telah dilaksanakan dalam rangka tahap inkubasi yaitu edukasi secara tatap muka kepada pelajar, masyarakat, ASN, dan lainnya.
Hal ini juga dibarengi dengan peningkatan inklusi keuangan atau akses masyarakat terhadap produk jasa keuangan yang ada disekitar masyarakat. Adapun target utama terbentuknya Ekosistem Keuangan Inklusif di Kampung Sabron Sari adalah agar terciptanya keuangan inklusif di desa tersebut dan terdapat peningkatan kepemilikan dan/atau penggunaan produk dan layanan keuangan didesa/kampung Sabron Sari.
Program Ekosistem Keuangan Inklusif merupakan bentuk kolaborasi dan sinergi OJK bersama Pemerintah Daerah, Lembaga Jasa Keuangan, dan stakeholders terkait. Pada Tahap Pasca Inkubasi ini diharapkan masyarakat sudah dapat teredukasi dan mengakses berbagai produk keuangan secara optimal sehingga dapat meningkatkan inklusi keuangan masyarakat desa
di daerah.
“Kami berharap melalui pelaksanaan rangkaian kegiatan EKI ini, akses keuangan masyarakat semakin meningkat sehingga dapat bermanfaat bagi pengembangan perekonomian masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Papua,” ungkapnya.
Sumber : Radio Elshinta