Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

10 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Khan Younis

10 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Khan Younis

Jakarta, CNN Indonesia

Serangan udara Israel di Khan Younis, Gaza, menghantam sebuah rumah hari ini (10/12). Akibatnya, 10 warga Palestina tewas.

Kantor berita WAFA melaporkan selain 10 orang meninggal, ada puluhan warga mengalami luka yang cukup serius. Bahkan, sejumlah orang juga dikabarkan hilang di bawah reruntuhan di sebelah barat Khan Younis.

Khan Younis menjadi salah satu tempat yang digunakan untuk menampung puluhan warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal akibat pertempuran di Gaza Utara. Tapi kini, tempat tersebut juga diserang oleh militer Israel tanpa henti.

Militer Israel memang sempat memberi instruksi kepada penduduk di Khan Younis untuk mengungsi ke daerah al-Muwasi, yang berada di dekat pantai dengan fasilitas yang cukup minim. Tel Aviv juga mengeluarkan ‘permintaan mendesak’ bagi warga sipil, baik yang ada di dalam maupun di sekitar Khan Younis untuk meninggalkan tempat tinggal mereka.

Dalam sebuah posting di Twitter atau X, juru bicara IDF Avichay Adraee mengungkapkan desakan itu berlaku di lingkungan Al-Katiba, Al-Mahatta, dan pusat kota di wilayah Khan Younis.

“Kami menyerukan Anda untuk segera meninggalkan tempat Anda dan menuju tempat perlindungan yang ada di sebelah barat Khan Younis,” tulisnya.

Tapi, tidak diketahui berapa orang yang ada di Khan Younis yang mengetahui instruksi tersebut. Sebab, jaringan komunikasi dan ketersediaan internet yang minim di sebagian besar wilayah Gaza membuat warga kesulitan mengakses informasi daring.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan hingga Sabtu (9/12), sebanyak 17.487 orang tewas dalam perang yang terjadi sejak Oktober lalu. Selain itu 1,9 juta dari 2,4 juta penduduk Gaza itu juga mengungsi.

Hanya 14 dari 36 rumah sakit di Jalur Gaza yang saat ini berfungsi sesuai kapasitasnya, menurut badan kemanusiaan PBB OCHA, dan hanya sedikit bantuan yang menjangkau mereka yang membutuhkan.

“Mereka yang selamat dari pemboman tersebut kini menghadapi risiko kematian akibat kelaparan dan penyakit,” kata Alexandra Saieh dari Save the Children.

(tst/pta)