Keberhasilan menekan angka inflasi di Kudus tidak akan tercapai, kata Hasan, jika semua OPD di Pemkab Kudus tidak berkolaborasi bersama-sama kerja bareng, turun ke lapangan serta menyiapkan cross-cutting program dan beragam inovasi strategis.
Komitmen dan kerja keras Hasan Chabibie mengendalikan inflasi di Kota Kretek, juga sangat diapresiasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus.
Kepala BPS Kudus, Eko Suharto mengatakan, capaian rendahnya inflasi di Kudus dalam 12 tahun terakhir membuktikan keberhasilan kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bentukan Pemkab Kudus dalam upaya menjaga inflasi di kabupaten setempat tetap terkendali.
Menurut Eko, BPS bersama TPID selama ini rutin menggelar rapat bersama setiap Senin pagi untuk membahas berbagai kebijakan dalam pengendalian inflasi. Rakor diikuti Pj Bupati Kudus, Asisten II Sekda Kudus dan perwakilan OPD yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara virtual di ruang rapat Sekda Gedung A lantai IV.
Hal terpenting dalam mengendalikan tingkat inflasi daerah, kata Eko, yakni memfasilitasi dan memberikan dukungan dalam hal penyediaan barang kebutuhan pokok masyarakat.
“Apalagi, Kabupaten Kudus bukanlah kota penghasil bahan pokok masyarakat, sehingga harus mengupayakan para supplier dari berbagai daerah untuk nyaman berbisnis di Kudus,” terang Eko kepada Liputan6.com, Selasa (13/11/2024).
Sementara itu, bukti nyata Pemkab Kudus dalam menekan inflasi salah satunya penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada ribuan buruh rokok di kabupaten setempat.
Hasan Chabibie menyebut, BLT buruh rokok yang disalurkan diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Selain itu mampu menekan inflasi yang ada di Kudus.
Hasan juga berpesan kepada para penerima BLT tidak menggunakannya untuk judi online. Pesan itu diungkapkan Hasan saat agenda seremonial penyaluran BLT buruh di Pendopo Kabupaten Kudus pada Sabtu (9/11/2024)
Kepada penerima BLT, Hasan meminta agar bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kebutuhan keluarga dan kebutuhan sehari-hari.
Dia melihat fenomena maraknya masyarakat yang terjerat judi online sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya. Hal tersebut menurut Hasan jangan sampai terjadi pada warga Kudus, khususnya penerima BLT buruh rokok.
“Termasuk salah satu penyebab daya beli masyarakat turun karena adanya pinjol, uang dilarikan kesitu sehingga tidak digunakan untuk pemenuhan kebutuhan,” tukas Hasan.
Hasan menjelaskan, BLT buruh rokok yang disalurkan diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat sehingga menekan inflasi yang ada di Kudus.
“Ini menjadi angin segar bagi buruh rokok di Kudus, semoga semakin istiqomah aktivitasnya di pertembakauan dan bantuan yang diberikan dapat membantu kesejahteraan masyarakat,” tukasnya.
Adanya BLT buruh rokok ini, dinilai dapat membantu perputaran roda ekonomi masyarakat dan menekan nilai inflasi. Meskipun jumlah yang diberikan tidak terlalu besar, Hasan berharap bantuan ini tetap ada setiap tahunnya dan jumlahnya ikut bertambah.
“Kita tahu bahwa kretek mempunyai peran yang sangat besar untuk perkembangan negara di Indonesia, bahwa dulu saudagar rokok juga ikut memperjuangkan kemerdekaan, kami ingin agar para buruh rokok semakin sejahtera, sebab kretek sudah menjadi bagian dari kebudayaan di Indonesia,” tandasnya.