Liputan6.com, Yogyakarta – Silat merupakan seni bela diri tradisional Indonesia yang sudah ada sejak zaman dahulu. Kesenian ini menggabungkan gerakan bela diri dengan unsur spiritual.
Terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai dalam silat, seperti kuda-kuda, sikap pasang, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, kuncian, guntingan, dan sikap berbaring. Keberadaan seni bela diri ini pun semakin berkembang di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya di Natuna.
Terdapat seni bela diri tradisional yang bernama silat tumbuk atau silat tumbuk lade. Mengutip dari disbud.kepriprov.go.id, silat tumbuk lade termasuk seni bela diri tertua Natuna.
Namun, silat ini juga dapat ditemui di Anambas sebagai beladiri orang dewasa yang dilakukan pria maupun wanita. Silat tumbuk lade merupakan campuran antara silat badik, silat kemenyan, kundaw, dan cekak (bahasa Natuna).
Menurut masyarakat setempat, silat tumbuk lade mengandung unsur mistis. Masyarakat Natuna maupun Anambas menyebutnya sebagai sheh laki dan sheh perempuan.
Silat jenis ini memiliki jurus berupa 12 teknik menyerang dan 12 tangkisan. Jurus tersebut dilakukan dalam posisi berdiri, tikaman, pukulan, dan sebagainya.
Menariknya, terdapat pantangan dalam penggunaan senjata dalam silat ini. Pendekar wajib menggunakan keris asli.
Pendekar silat tumbuk lade tidak boleh menggunakan benda lain, seperti kayu dan sebagainya. Saat ini, silat ini dapat dilihat di acara penyambutan tamu dan pernikahan.
Penulis: Resla