Jakarta, Beritasatu.com – Saat ini media sosial sedang dikejutkan dengan berita penyanyi dangdut terkenal Inul Daratista yang terinfeksi bakteri Clostridium difficile. Lalu, bagaimana gejala dan pencegahan infeksi bakteri Clostridium difficile?
Setelah cukup lama tidak muncul di layar kaca, banyak penggemar yang penasaran dengan keberadaan Inul Daratista. Kini, Inul memberikan klarifikasi dia harus menjalani perawatan di rumah sakit selama 10 hari akibat infeksi Clostridium difficile, bakteri langka yang menyebabkan nyeri di seluruh tubuhnya.
“Aku terkena bakteri langka, seperti versi baru dari Covid-19. Pengobatannya mirip dengan pengobatan Covid-19. Aku dirawat 10 hari, dan butuh waktu satu bulan untuk benar-benar pulih. Itu sebabnya aku menghilang dari televisi,” ujar Inul dalam pernyataannya di saluran YouTube, dikutip pada Rabu (13/11/2024).
“Padahal aku merasa selalu hidup sehat, olahraga, dan menjaga asupan makanan, tapi tetap bisa terinfeksi,” tambahnya.
Jadi, bagaimana gejala bakteri Clostridium difficile dan cara pencegahannya? Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari Mayo Clinic, Rabu (13/11/2024).
Apa Itu Bakteri Clostridium Difficile?
Clostridioides difficile atau dikenal sebagai C difficile atau C diff, merupakan bakteri yang dapat menginfeksi usus besar. Infeksi ini biasanya terjadi setelah seseorang mengonsumsi antibiotik, dan umumnya menyerang orang dewasa yang berusia lanjut di rumah sakit atau fasilitas perawatan jangka panjang.
Namun, orang di luar lingkungan medis pun bisa terinfeksi. Infeksi C diff dapat dimulai dari diare ringan hingga kerusakan parah pada usus besar yang dapat mengancam jiwa.
Gejala Infeksi Clostridium Difficile
Gejala infeksi Clostridium difficile biasanya muncul antara 5 hingga 10 hari setelah mengonsumsi antibiotik, meskipun pada beberapa kasus dapat muncul segera atau bahkan hingga tiga bulan kemudian.
Pada infeksi ringan hingga sedang, penderita mungkin mengalami diare berair sebanyak tiga kali atau lebih dalam sehari yang berlangsung lebih dari satu hari, disertai nyeri atau keram perut ringan.
Sementara itu, infeksi yang lebih parah dapat menyebabkan gejala yang jauh lebih serius, seperti diare berair hingga 10-15 kali sehari, keram perut yang sangat menyakitkan, detak jantung yang cepat, dehidrasi, demam, mual, peningkatan jumlah sel darah putih, dan bahkan gagal ginjal.
Selain itu, penderita mungkin juga mengalami kehilangan nafsu makan, perut kembung, penurunan berat badan, serta tinja yang mengandung darah atau nanah.
Pada kasus yang sangat parah, infeksi ini bisa menyebabkan kondisi yang disebut megakolon toksik, sebuah kondisi ketika usus besar menjadi sangat meradang dan membesar, serta dapat menyebabkan sepsis, kondisi respons tubuh terhadap infeksi justru merusak jaringan tubuh sendiri. Kasus megakolon toksik dan sepsis ini tergolong jarang, tetapi jika terjadi, penderita biasanya memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
Cara Mencegah Penularan Clostridium Difficile
Terdapat beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko penularan Clostridium difficile di rumah dan lingkungan sekitar Anda, antara lain:
1. Mencuci tangan secara rutin
Clostridium difficile dapat menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terinfeksi. Setelah menggunakan kamar mandi atau sebelum makan, cuci tangan menggunakan sabun dan air hangat untuk mencegah penularan.
2. Mandi setiap hari
Bakteri Clostridium difficile dapat hidup di kulit, sehingga mandi dengan sabun dan air hangat setiap hari selama atau setelah masa infeksi sangat disarankan.
3. Mencuci pakaian dengan baik
Cuci kain atau pakaian yang mungkin terkontaminasi, seperti seprai, handuk, dan pakaian, pada suhu tinggi sebelum digunakan orang lain.
4. Membersihkan permukaan dengan pemutih
Tidak semua produk pembersih membunuh bakteri Clostridium difficile. Gunakan produk yang mengandung pemutih untuk membersihkan permukaan agar lebih efektif.
5. Membersihkan area yang sering digunakan
Jaga kebersihan area yang sering disentuh di rumah, seperti kamar mandi, dapur, gagang pintu, dan perangkat elektronik.
6. Menggunakan kamar mandi terpisah
Jika Anda menderita diare dan tinggal dengan orang lain, gunakan satu kamar mandi khusus yang tidak digunakan orang lain sampai area tersebut dibersihkan.
7. Mengonsumsi antibiotik sesuai resep dokter
Konsumsi antibiotik meningkatkan risiko infeksi Clostridium difficile. Hindari penggunaan antibiotik yang tidak diperlukan, dan pastikan hanya mengonsumsinya sesuai petunjuk dokter.