Keluarga Korban Tewas Penyerangan TNI: Kami Tidak Minta Nyawa Diganti Nyawa…
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Suasana duka masih menyelimuti keluarga
Raden Barus
(61) di
Desa Selamat
, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Raden adalah warga yang tewas karena diserang prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan.
Salamta Tarigan, selaku keluarga dari Raden, menyampaikan bahwa pihaknya telah meyakini bahwa kasus Raden telah ditangani pihak
TNI AD
sesuai dengan perkataan Pangdam I Bukit Barisan.
“Harapan kami ke depannya kepada petinggi TNI adalah menyelesaikan masalah ini. Harus dituntaskan, itu saja,” kata Salamta saat ditemui di rumah duka pada Senin (11/11/2024).
Dia menyampaikan bahwa sejauh ini keluarga tidak membuat laporan resmi.
Akan tetapi, jenazah Raden telah diotopsi.
Sehingga, pihak keluarga telah menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwajib.
“Kita tidak minta nyawa diganti nyawa. Tapi kami meminta hukuman yang sesuai untuk mereka. Karena kita masih manusia yang menghargai iman,” ucapnya.
“Dan kami hanya menunggu dan yakin akan ditindaklanjuti, buat mereka-mereka yang membuat kami susah,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah prajurit dari Armed 2/105 menyerang warga
Desa Selamat
pada Jumat (9/11/2024) malam.
Akibat penyerangan itu, Raden tewas karena dianiaya dan ada belasan warga yang terluka.
Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan pun telah menyampaikan permohonan maaf atas penyerangan yang dilakukan anak buahnya.
“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Hasan saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Minggu (10/11/2024).
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.