Jakarta, CNN Indonesia —
Kedutaan Besar Amerika Serikat di ibu kota Irak, Baghdad, diserang dua rentetan roket pada Jumat (8/12) pagi waktu setempat. Serangan diyakini dilakukan oleh milisi sokongan Iran di Irak.
Ledakan terdengar di dekat kedutaan di pusat ibu kota Irak, sekitar pukul 4 pagi. Akibat serangan ini, sirene peringatan roket juga sempat berbunyi.
Dilansir Reuters, juru bicara Kedubes AS di Baghdad menyatakan tidak ada korban jiwa akibat serangan ini. Hingga kini belum ada kelompok yang juga mengaku bertanggung jawab.
“Kami sekali lagi menyerukan kepada pemerintah Irak, seperti yang telah kami lakukan dalam banyak kesempatan, untuk melakukan segala daya untuk melindungi personel dan fasilitas diplomatik dan mitra koalisi,” kata jubir tersebut dikutip Reuters.
Selain staf diplomatik di Irak, AS memiliki sekitar 2.500 tentara di negara tersebut dengan misi untuk membantu pasukan lokal mencegah kebangkitan kelompok ISIS.
“Kami menegaskan kembali bahwa kami mempunyai hak untuk membela diri dan melindungi personel kami di mana pun di dunia,” ujar jubir itu.
Menanggapi serangan ini, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani mengarahkan badan-badan keamanan setempat untuk mengejar pelaku. Dia menggambarkan para pelaku sebagai “kelompok yang tidak mematuhi hukum dan tidak mewakili keinginan rakyat Irak”.
Sementara itu Misi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Irak mengutuk serangan tersebut.
“Irak tidak boleh terlibat dalam konflik yang lebih luas, yang akan mengancam stabilitas yang telah dicapai dengan susah payah dan pencapaian yang telah dicapai sejauh ini,” demikian pernyataan Misi PBB di Irak.
(dna/dan)