Jakarta, CNN Indonesia —
PT Pindad mengakui meski Garuda MV3 (Maung Vehicle Generasi ke-3) diproduksi di dalam negeri, namun beberapa komponen inti seperti mesin dan transmisi masih didatangkan dari luar negeri atau impor.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Sigit P. Santosa menjelaskan butuh proses panjang untuk memproduksi MV3 sehingga melibatkan sejumlah pihak strategis.
Menurutnya, saat ini Pindad berupaya membangun ekosistem industri yang lengkap untuk industri otomotif nasional. Pasalnya, dia menilai saat ini belum ada pabrikan di Indonesia yang melakukan tahapan pengembangan hingga produksi dalam siklus lengkap (full cycle vehicle development) di dalam negeri.
“Pengembangan kemampuan rekayasa dan produksi massal tidak hanya dibangun di PT Pindad, tetapi juga ekosistem supplier yang jumlahnya ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia,” ucap dia dalam keterangan resmi.
Kendati beberapa komponen masin impor, namun PT Pindad dalam pengembangan Maung memprioritaskan komponen-komponen lokal.
“Untuk komponen yang belum tersedia di dalam negeri seperti mesin, transmisi, dan lain-lain, kami bekerja sama dengan mitra strategis global, yang dalam dunia industri otomotif merupakan hal biasa,” ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan pihaknya saat ini tengah menyiapkan produksi Maung untuk kendaraan dinas menteri dan jajaran pejabat serta TNI.
Menurut Mose,PT Pindad saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah sebelum memproduksi Maung generasi ketiga itu untuk menyesuaikan kebutuhan para pejabat negara.
“Sesuai arahan Bapak Presiden RI (Prabowo Subianto), kami sedang mempersiapkan MV3 Garuda untuk kendaraan dinas atau operasional para menteri beserta jajaran. Semuanya masih dalam proses koordinasi secara aktif dengan pemerintah. Mohon doa restu dan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat agar semua berjalan lancar,” kata Direktur Utama PT Pindad dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (8/11).
(tim/mik)
[Gambas:Video CNN]