Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

5 Kronologi Penyerangan Brutal Puluhan Prajurit TNI terhadap Warga Desa Deli Serdang Medan

5
                    
                        Kronologi Penyerangan Brutal Puluhan Prajurit TNI terhadap Warga Desa Deli Serdang
                        Medan

Kronologi Penyerangan Brutal Puluhan Prajurit TNI terhadap Warga Desa Deli Serdang
Editor
MEDAN, KOMPAS.com –
Puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan, menyerang warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (8/11/2024) malam.
Kejadian ini mengakibatkan puluhan warga terluka dan satu orang bernama Raden Barus (61) tewas.
Kepala Desa Selamat, Bahrun, mengatakan, warga kaget dengan kedatangan puluhan anggota TNI tanpa seragam sekitar pukul 22.00 WIB.
warga tidak tahu pasti alasan puluhan anggota TNI menyerang warga Desa Selamat.
Namun, prajurit yang datang mencari orang yang cekcok dengan mereka di jalan.
Berdar kabar bahwa ada anggota TNI yang berselisih dengan warga di jalan.
”Kami tidak tahu pasti alasan mereka menyerang warga kami. Kata mereka, ada cekcok antara anggota Armed dengan warga saat melintas di jalan dengan sepeda motor. Mereka menyerang kami dengan membabi buta,” kata Bahrun saat acara adat pemakaman Raden, Minggu (10/11/2024), dikutip dari
Kompas.id
.
Anggota TNI dengan senjata tajam menyerang warga secara brutal, baik yang ada di jalan maupun di rumah.
Mereka menanyai warga keberadaan pemuda yang cekcok dengan mereka saat melintas di jalan.
Puluhan anggota TNI menyisir perkampungan dan mendobrak rumah warga.
Warga yang berada di rumah diseret keluar, dipukul, dan beberapa dihantam dengan pisau.
Seorang warga mengalami luka sobek cukup besar di kepala dan masih dirawat intensif di rumah sakit.
Bahrun mengatakan, Raden Barus kebetulan sedang berada di luar. Mereka belum tahu bagaimana Raden bisa menjadi korban kebrutalan anggota TNI.
Raden ditemukan tergeletak mengeluarkan banyak darah di pinggir jalan. Terdapat luka di kepala dan badannya.
”Saat ditemukan, Raden masih hidup, tetapi sudah kritis. Kami sempat berupaya membawa ke rumah sakit, tetapi sudah meninggal saat di jalan,” kata Bahrun.
Keesokan harinya, warga membawa jenazah Raden yang sudah diotopsi ke depan markas Armed-2 sebagai bentuk protes terhadap tindakan keji puluhan anggota Armed-2/KS.
”Raden adalah tokoh masyarakat yang dituakan di desa kami. Dia tidak salah apa-apa, tetapi menjadi korban serangan TNI,” kata Bahrun.
”Seharusnya rakyat merasa aman kalau ada markas tentara di desanya. Namun, warga malah ketakutan dengan keberadaan mereka,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan prajurit dari Armed 2/105 KS menyerang warga Desa Selamat pada Jumat (8/11/2024) malam.
Akibatnya, puluhan warga terluka dan satu orang meninggal dunia bernama Raden Barus.
Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha mengatakan, 33 prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan diduga terlibat penyerangan terhadap warga Desa Selamat.
Puluhan prajurit tersebut sedang dalam pemeriksaan.
Sementara, Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan menyampaikan permohonan maaf atas penyerangan yang dilakukan anak buahnya.
“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Hasan dengan pengeras suara saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Minggu (10/11/2024).
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul: Anggota TNI Armed-2/KS Serang Kampung di Deli Serdang, Satu Tewas dan Puluhan Luka-luka
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.