Jakarta, CNN Indonesia —
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menegaskan lima warga NU atau Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog baru-baru ini tidak mewakili organisasi.
Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla mengatakan lima Nahdliyin itu berangkat atas nama pribadi. Ulil juga belum mengetahui atas dukungan atau sponsor pihak mana sehingga mereka berangkat ke Israel.
“Mereka berangkat atas nama pribadi, bukan NU,” cuit Ulil melalui akun Twitter @ulil, Minggu (14/7) malam. CNNIndonesia.com telah diberi izin untuk mengutip unggahan tersebut.
Ulil mengecam keras lima Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog itu. Menurutnya, pertemuan Nahdliyin di tengah agresi Israel ke Palestina tindakan yang tidak dapat diterima.
“Saya secara pribadi mengecam dengan keras keberangkatan lima anak NU ke Israel baru-baru ini,” ujarnya.
Ketua PBNU Mohamad Syafi’ Alielha atau Savic Ali berpandangan apa yang dilakukan lima Nahdliyin itu tidak memahami kondisi geopolitik dan tidak mengerti kebijakan NU secara organisasi. Dia juga menegaskan kunjungan kelima warga NU itu tidak atas nama organisasi.
“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” kata Savic dikutip dari laman resmi NU, Senin.
Menurut Savic, tindakan mereka dapat memperburuk citra NU di mata masyarakat luas. Padahal, kata Savic, sikap PBNU dan Nahdliyin sangat jelas, yaitu berdiri di sisi Palestina dan mengecam agresi militer Israel.
Savic mengatakan PBNU saat ini bahkan sedang berkomunikasi intensif dengan Palestina untuk membahas situasi terkini.
“Israel sampai saat ini tak mengakui Palestina dan terus melakukan agresi militer yang memakan ribuan korban jiwa. Israel masih menjatuhkan bom dan peluru kepada warga Palestina. Korbannya banyak sekali, warga sipil,” ujarnya.
PBNU belum menentukan kelima orang itu akan mendapat sanksi atau tidak. Savic menyebut kemungkinan PBNU akan mengklarifikasi terlebih dahulu tujuan kunjungan mereka ke Israel.
“Tapi yang jelas, keberangkatan mereka sulit diterima karena melukai perasaan warga Nahdliyin. Tidak semestinya warga NU berkunjung ke Israel. Ini tindakan tidak paham geopolitik dan perasaan warga NU,” ujar Savic.
Foto-foto yang memperlihatkan lima orang Nahdliyin bertemu dengan Herzog beredar di media sosial dan menuai kecaman. Kelima orang itu di antaranya Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, Syukron Makmun dan Izza Annafisah Dania. Belum jelas kapan pertemuan tersebut terjadi.
Di saat yang bersamaan, Israel masih gencar melancarkan agresi hingga tindakan genosida ke Gaza Palestina belakangan ini yang mengakibatkan banyak korban sipil tewas.
Tercatat agresi itu telah menewaskan sedikitnya 38.443 orang di Gaza, sebagian besar juga warga sipil, menurut angka dari kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Pemerintah Indonesia pun telah menegaskan sikap mengutuk keras serangan Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia sangat marah terhadap memburuknya situasi di Gaza, terutama situasi kemanusiaan.
(yla/DAL)
[Gambas:Video CNN]