Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan stok beras di akhir tahun ini masih tergolong aman. Padahal secara tren biasanya produksi di akhir tahun cenderung turun, namun kondisinya mulai berbalik pada awal tahun mendatang.
Bahkan, kata dia, Perum Bulog bakal punya stok 2 juta ton.
“Jadi memang biasa itu suka siklus musim hujan. Selalu kalau Januari-Februari itu puncaknya shortage. Biasanya bisa 2,5 juta (ton), bisa 1-1,5 juta (ton). Tapi Maret, itu surplus, banyak. Jadi kalau Januari-Februari 2,5 (juta ton), Maret-April-Mei itu produksi bisa 3,5 juta (ton) lebih,” kata Zulhas di Graha Mandiri, Senin (11/11/2024).
Karenanya masyarakat tidak perlu khawatir dengan kenaikan harga beras dalam beberapa waktu ke depan. Bulog juga memiliki cadangan stok di gudangnya.
“Tapi tidak usah khawatir, stok kita di Bulog terakhir 2 juta ton. Sampai nanti akhir Desember memang tidak bisa masuk semua sisa impor kemarin. Kita impor 3 juta ton lebih itu, ada yang belum bisa masuk tahun ini. Jadi masih ada sisa,” sebut Zulhas.
Oleh karena itu, Ia menyebut kalau stok kita banyak, cukup, kemungkinan tahun depan kita usahakan bisa tidak impor. Kalau pun harus maka cukup sedikit aja. Ia pun menyinggung nasib rencana sisa impor beras sebesar 850 ribu ton.
“Yang 500 ribu (ton) diusahakan sampai Desember (2024, masuk). Jadi sisanya sedikit kan? (350 ribu ton) akan dilanjutkan tahun depan,” sebut Zulhas.
(dce)