Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.764 per dolar AS pada Kamis (1/2) sore. Mata uang Garuda menguat 18 poin atau minus 0,11 persen dari perdagangan sebelumnya.
Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah menguat ke posisi Rp15.775 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona hijau. Tercatat, bath Thailand menguat 0,01 persen, won Korea Selatan 0,22 persen, dan ringgit Malaysia 0,06 persen.
Lalu, rupee India dan peso Filipina masing-masing menguat 0,03 persen dan 0,31 persen. Di sisi lain, dolar Singapura melemah 0,05 persen, yuan China minus 0,21 persen, dan Hong Kong stagnan.
Sementara itu, mata uang negara maju kompak ambruk. Franc Swiss melemah 0,33 persen, poundsterling Inggris minus 0,29 persen, dolar Australia minus 0,55 persen, euro Eropa minus 0,25 persen, dan dolar Kanada minus 0,19 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah menguat tipis terhadap dolar AS tak lepas dari data manufaktur RI yang masih terjaga.
“Rupiah menguat tipis terhadap dolar AS didukung oleh data manufaktur Indonesia dan China yang lebih kuat,” katanya kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, data inflasi Indonesia yang menunjukkan tingkat harga yang mulai stabil turut menopang pergerakan rupiah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 2,57 persen secara tahunan (year on year/ yoy) pada Januari 2024. Secara bulanan, inflasi terealisasi 0,04 persen.
(mrh/agt)