Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.805 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (1/2) pagi. Mata uang Garuda melemah 18,5 poin atau minus 0,12 persen dari posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona hijau. Tercatat, baht Thailand menguat 0,13 persen, yen Jepang 0,09 persen, won Korea Selatan 0,12 persen, dan rupee India 0,09 persen.
Lalu, ringgit Malaysia dan dolar Singapura masing-masing menguat 0,06 persen dan 0,03 persen. Di sisi lain, yuan China melemah 0,14 persen, peso Filipina minus 0,06 persen, dan dolar Hong Kong stagnan.
Sementara itu, mayoritas mata uang negara maju bergerak di zona merah. Poundsterling Inggris melemah 0,07 persen, dolar Australia minus 0,03 persen, euro Eropa minus 0,07 persen, dan franc Swiss minus 0,21 persen. Adapun dolar Kanada menguat 0,01 persen.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra memproyeksi rupiah melemah hari ini. Hal itu terjadi setelah bank sentral AS (The Fed) secara tegas menyatakan tidak akan memangkas suku bunga pada Maret 2024 mendatang.
Menurutnya, The Fed tidak mau terburu-buru memangkas suku bunga acuannya tahun ini karena masih belum yakin bahwa inflasi AS akan turun ke target dalam waktu dekat.
“Sikap The Fed tersebut mendorong penguatan dollar AS terhadap mata uang utama dunia untuk sementara waktu,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.750 sampai Rp15.830 per dolar AS pada hari ini.
(mrh/sfr)