Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

WHO Kosongkan Hampir Seluruh Gudang Medis di Gaza Selatan

WHO Kosongkan Hampir Seluruh Gudang Medis di Gaza Selatan

Jakarta, CNN Indonesia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (5/12) telah mengosongkan hampir sepenuhnya gudang bantuan di Gaza selatan. Hal tersebut dilakukan setelah dapat pemberitahuan dari tentara Israel “serangan darat” segera terjadi.

Perwakilan WHO di kawasan tersebut, Richard Peeperkorn, mengonfirmasi pemindahan. Pasokan medis disebut telah dipindahkan ke satu gudang di Rafah.

“Ketika Anda diberitahu oleh tentara bahwa… Anda punya waktu 24 jam dan setelah itu… sangat kecil kemungkinannya Anda bisa mencapai gudang Anda, tentu saja Anda mematuhinya,” kata Peeperkorn, seperti diberitakan AFP.

“Kami telah mengambil hampir 90 persen perbekalan,” tuturnya. “Itu adalah gerakan panik.”

Situasi tersebut pertama kali diumumkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus lewat cuitan di Twitter/X pada Senin (4/12). Ia mengatakan WHO diberi 24 jam untuk memindahkan pasokan medis dari Gaza selatan.

Namun, tak lama setelah itu, Israel membantah menerbitkan perintah pengosongan gudang pasokan medis di Gaza.

Peeperkorn buka suara mengenai perbedaan pernyataan itu. Ia mengakui tak ada perintah resmi dari Israel untuk mengosongkan gudang.

Kendati demikian, seperti diberitakan AFP, ia menyatakan stafnya “disarankan” segera mengeluarkan stok dari gudang. Saran itu disampaikan secara lisan dan “tidak ada pernyataan tertulis soal hal itu.”

Peeperkorn menjelaskan bahwa WHO pada Minggu (3/12) telah memberi tahu tentara Israel bahwa mereka bermaksud memindahkan pasokan dari gudang untuk membantu tim Doctors Without Borders dan juga untuk memberikan bantuan kepada UNRWA, badan PBB yang mendukung pengungsi Palestina.

“Kemudian kemarin (4/12) pagi, kami diberi tahu bahwa sebaiknya Anda memindahkan sebanyak mungkin… Gudang Anda berada di area di mana penduduk diperintahkan untuk mengungsi, dan kemungkinan besar akan menjadi area pertempuran aktif dalam beberapa hari mendatang,” ungkapnya.

Sejak agresi ke Gaza dimulai pada 7 Oktober, tentara Israel awalnya memfokuskan serangan di bagian utara wilayah yang dilanda perang. Namun, Israel kini mengirim pasukan untuk serangan darat ke Gaza selatan.

Hal tersebut membuat mereka menyebarkan selebaran untuk memberi tahu warga sipil di sana supaya lebih banyak lagi yang mengungsi.

Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah serangan kelompok tersebut pada 7 Oktober menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyebabkan sekitar 240 sandera, menurut pihak berwenang Israel.

Sebagai pembalasan atas serangan terburuk dalam sejarahnya, Israel telah berjanji memberantas Hamas dan menjamin pembebasan semua sandera yang ditahan di Jalur Gaza.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Gaza, agresi militer Israel telah menewaskan hampir 15.900 orang di wilayah tersebut, sekitar 70 persen di antaranya perempuan dan anak-anak.

(tim/chri)