Jakarta, CNN Indonesia —
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut tak ada tempat aman di Gaza bagi warga Palestina, gegara gempuran Israel sejak Senin (4/12) atau setelah gencatan senjata berakhir.
Juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, menilai “tak ada tempat aman” bagi warga Palestina untuk mengungsi.
Militer Israel mengusir warga dari utara karena akan memperluas operasi di Gaza selatan.
Wilayah selatan padahal menjadi tujuan warga Gaza utara saat Israel mengusir mereka pada November lalu. Kini, kondisi Gaza utara hancur lebur.
Sejumlah pengamat bahkan ragu tempat itu bisa dihuni kembali oleh masyarakat.
Dujarric juga mengatakan PBB “sangat khawatir”dengan pertempuran terbaru Israel dan Hamas usai gencatan senjata berakhir.
Israel dan Hamas sempat sepakat gencatan senjata selama empat hari yang dimulai pada 24 November. Kesepakatan ini kemudian diperpanjang beberapa kali hingga berakhir pada 30 November.
Usai berakhir, Israel langsung menggempur besar-besaran Gaza di utara dan selatan.
Dujarric mengimbau agar Israel menghindari tindakan berlebih di Gaza, tanpa menyebut hentikan agresi mereka.
“PBB terus menghimbau ke Pasukan Israel untuk menghindari tindakan lebih lanjut yang akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat buruk di Gaza,” kata dia, dikutip Middle East Eye.
PBB, kata dia, juga khawatir dengan kekerasan yang meningkat di Tepi Barat.
Israel melancarkan agresi sejak 7 Oktober. Selama operasi, mereka menyerang warga dan objek sipil. Hingga kini, total korban imbas serangan Israel mencapai 16.000 jiwa.
(isa/dna)
[Gambas:Video CNN]