Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.782 per dolar AS pada Rabu (31/1) sore. Mata uang Garuda melemah 2,5 poin atau minus 0,02 persen dari perdagangan sebelumnya.
Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.803 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona merah. Tercatat, bath Thailand melemah 0,19 persen, dolar Singapura minus 0,09 persen, dan won Korea Selatan minus 0,39 persen.
Lalu, yuan China melemah 0,03 persen dan ringgit Malaysia minus 0,08 persen. Di sisi lain, rupee India menguat 0,09 persen, peso Filipina menguat 0,21 persen, dan Hong Kong stagnan.
Sementara itu, mata uang negara maju kompak ambruk. Franc Swiss melemah 0,23 persen, poundsterling Inggris minus 0,17 persen, dolar Australia minus 0,41 persen, euro Eropa minus 0,29 persen, dan dolar Kanada minus 0,16 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah melemah tipis terhadap dolar AS tak lepas dari membaiknya ekonomi Negeri Paman Sam.
Selain itu, pelemahan rupiah juga seiring dengan data manufaktur China yang masih terkontraksi.
“Rupiah cenderung datar dan ditutup melemah tipis tertekan oleh penguatan dolar AS dan data yang menunjukkan manufaktur di China yang masih terkontraksi,” kata Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Di satu sisi, ia juga mengatakan investor masih wait and see menantikan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bank sentral AS (The Fed) malam ini.
(mrh/agt)