Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

8 Fenomena Lubang Misterius di Blitar, Pakar Geologi ITS Beri Penjelasan Surabaya

8
                    
                        Fenomena Lubang Misterius di Blitar, Pakar Geologi ITS Beri Penjelasan
                        Surabaya

Fenomena Lubang Misterius di Blitar, Pakar Geologi ITS Beri Penjelasan
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Pakar Geologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Amien Widodo mengungkapkan,
lubang misterius
yang ditemukan di
Blitar
, Jawa Timur disebabkan oleh pelarutan
batuan kapur
akibat air.
Amien menyebut, kondisi geologi di sisi selatan Blitar didominasi oleh batu gamping atau kapur, yang mirip dengan daerah Wonosari di Gunung Kidul, DI Yogyakarta.
“Daerah Blitar selatan itu kalau geologinya didominasi oleh batu gamping atau kapur seperti di daerah Wonosari. Karena itu satu deretan dengan Wonosari,” kata Amien, di Surabaya, Kamis (7/11/2024).
Amien menambahkan, struktur batuan gamping sering kali memiliki goa di bawahnya. Proses pelarutan ini dapat menyebabkan penipisan tanah yang berujung pada amblesnya permukaan tanah.
“Batu gamping itu biasanya di bawahnya ada goa. Gua itu bisa semakin menipis, sehingga bisa ambles atau
sinkhole
. (Fenomena) alami, jadi goa di daerah batu gamping itu dia larut oleh air,” sebut Amien.
Dia juga menjelaskan, seiring pembesaran goa, lubang yang terbentuk akan semakin mendekati permukaan tanah, sehingga meningkatkan risiko ambles.
“Sehingga goa tadi lubangnya semakin membesar. Berarti
kan
mendekati permukaan makin tipis, goanya semakin membesar, sehingga semakin bolong,” tambah dia.
Amien lalu memperingatkan, ukuran lubang yang terus meluas dapat mengakibatkan hilangnya aliran sungai, karena air akan berpindah ke dalam goa yang terbentuk.
Meskipun fenomena ini biasa terjadi di daerah batu gamping, pembentukan goa tetap berpotensi membahayakan manusia yang tinggal di sekitarnya.
“Salah satu fenomena di daerah batu gamping itu sungainya bisa menghilang karena masuk di goa. Fenomena itu (bisa menyebabkan) sungainya hilang. Kalau
nggak
ada orang,
nggak
masalah,” ujar dia.
Dia juga meminta pejabat terkait segera melakukan penelitian terhadap ukuran goa yang tersembunyi di bawah tanah, dan menyarankan agar lubang tersebut ditambal jika sungai diperlukan oleh masyarakat.
“Saya menyarankan kalau bisa di-
mapping,
dipetakan, jadi lubang tadi apakah hanya sekecil itu atau jangan-jangan luas. Kalau hanya sekecil itu
ya
bisa ditambal, kalau mau memanfaatkan sungai,” ucap Amien.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar melaporkan adanya lubang dengan diameter 1,5 meter di aliran Sungai Kalisat Tenggong yang melintas di Dusun Kaliandong, Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttryanto menjelaskan, pihaknya telah melakukan kajian cepat di lokasi lubang misterius tersebut.
“Berdasarkan hasil asesmen cepat yang kami lakukan, lubang tersebut memiliki kedalaman lebih dari 10 meter,” ujar Ivong kepada
Kompas.com
melalui sambungan telepon, kemarin.
Ivong juga menambahkan, tim yang melakukan kajian mencoba mengarahkan semua aliran air sungai ke lubang tersebut.
Hasilnya, aliran air sungai seolah tertelan tanpa diketahui pasti ke mana perginya. “Air sungai diarahkan masuk seluruhnya ke lubang itu. Kemudian ditunggu sampai lima jam, bablas (habis) semua airnya,” ungkap Ivong.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.