Banjir Kabupaten Bandung, 1.900 Jiwa Terdampak Butuh Bantuan Pangan
Tim Redaksi
BANDUNG, KOMPAS.com
– Pasca-banjir yang melanda Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Selasa (5/11/2024), warga di tiga desa masih berjuang membersihkan rumah mereka dari puing-puing sisa luapan air Sungai Citalugtug.
Camat Banjaran Kasta Wiguna menjelaskan, banjir melanda tiga desa, yaitu Desa Tanjungsari, Desa Banjaran, dan titik terparah di Desa Banjaran Wetan.
Hasil asesmen yang dilakukan dua hari menunjukkan, sebanyak 1.900 jiwa terdampak banjir luapan Sungai Citalugtug.
Jumlah ini, menurutnya, masih mungkin bertambah sesuai dengan analisis dan laporan dari tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung.
“Kondisi hari ini,
alhamdulillah
sudah ada intervensi dan instruksi kegiatan dari seluruh SKPD, relawan, ataupun unsur-unsur lain yang luar biasa. Pembersihan sudah banyak dilakukan di gang-gang,” kata Kasta saat ditemui di lokasi, Jumat (8/11/2024).
Sejauh ini, pihaknya mencatat terdapat 30 rumah rusak dengan kategori berat yang tersebar di tiga desa tersebut.
Setelah proses pendataan selesai, warga yang rumahnya rusak akibat banjir akan diajukan untuk perbaikan oleh pihak Kecamatan.
Kasta menambahkan, tidak ada korban jiwa akibat banjir tersebut, meskipun beberapa warga mengalami luka ringan saat kejadian terjadi pada Selasa malam.
“Mudah-mudahan dari dinas teknis terkait, setelah kegiatan tanggap darurat, bisa ada proses rehabilitasi rumah-rumah tersebut tentunya, setelah diestimasi oleh dinas yang terkait,” ujarnya.
Meskipun warga sudah mulai membersihkan rumah, keberadaan alat berat masih terbatas.
Warga juga membutuhkan bantuan terkait sandang dan pangan, karena aktivitas mereka terganggu pasca banjir. Yakni k
ebutuhan sandang, pangan, s
arana tidur, dan peralatan untuk memasak di dapur.
Usai penanganan pasca-banjir, pihak Kecamatan berencana mengajukan perbaikan sungai di Kecamatan Banjaran ke Pemprov Jawa Barat.
“Ya, kita akan mencoba hal yang lebih signifikan terkait permasalahan di hulunya, yaitu untuk pembuatan tanggul-tanggul di sepanjang aliran sungai. Insyaallah nanti kita akan teruskan ke bagian provinsi Jawa Barat, karena sungai ini memiliki dua kewenangan,” tutur dia.
Pantauan di lapangan menunjukkan, petugas BPBD Kabupaten Bandung telah membangun beberapa tenda darurat yang difungsikan untuk berbagai keperluan, mulai dari dapur umum, koordinasi pendataan, hingga pemetaan rumah warga yang terdampak.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.