Padang, Beritasatu.com – Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi terbesar pada 1 hingga 7 November 2024, dengan ketinggian kolom abu mencapai sekitar 600 meter. Status gunung ini dinaikkan dari level 2 (waspada) menjadi level 3 (siaga) sebagai langkah antisipasi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, kolom abu yang dikeluarkan Gunung Marapi berwarna kelabu pekat dengan intensitas tebal dan mengarah ke timur.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi menjelaskan, aktivitas erupsi Gunung Marapi sudah terpantau sejak 1 November 2024.
“Sejak 1 hingga 7 November 2024, terpantau erupsi dengan ketinggian kolom abu berkisar antara 300 hingga 600 meter dari atas kawah,” ujar Ahmad kepada warrtawan, Kamis (7/11/2024).
Selama periode erupsi, Ahmad juga melaporkan Gunung Marapi mengalami beberapa kali gempa. Kondisi ini menjadi salah satu alasan peningkatan status gunung dari level 2 ke level 3.
“Kami merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Marapi untuk tidak memasuki wilayah dalam radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi,” jelasnya.
Selain itu, Ahmad juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar lembah dan aliran sungai di kaki Gunung Marapi untuk mewaspadai potensi bahaya lahar, terutama saat musim hujan.
Di lokasi terpisah, Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, turut mengingatkan masyarakat di Kabupaten Agam dan sekitarnya agar lebih waspada terhadap ancaman erupsi dan abu vulkanik.
“Dengan adanya erupsi dan hujan abu, masyarakat merasa khawatir karena erupsi sering terjadi. Saya mengimbau agar masyarakat selalu menggunakan masker dan berhati-hati saat berkendara,” tutupnya.