Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.805 dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (30/1) pagi. Mata uang Garuda menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen dari posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak di zona hijau. Tercatat, baht Thailand menguat 0,22 persen, yen Jepang 0,12 persen, won Korea Selatan 0,39 persen, ringgit Malaysia 0,1 persen, dan dolar Singapura 0,08 persen.
Lalu, dolar Hong Kong menguat 0,02 persen, peso Filipina minus 0,07 persen, yuan China 0,07 persen. Sedangkan, rupee India melemah 0,03 persen.
Senada, mayoritas mata uang negara maju juga menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,01 persen, dolar Australia 0,11 persen, dolar Kanada 0,05 persen, dan euro Eropa 0,03 persen. Adapun franc Swiss melemah 0,12 persen.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra memproyeksi rupiah bergerak terkonsolidasi di kisaran Rp15.800 hari ini. Menurutnya, peluang penguatan rupiah memang ada, tapi mungkin tidak besar.
Pasalnya, pelaku pasar masih mewaspadai hasil rapat bank sentral AS (The Fed) di Kamis (1/2) dini hari nanti.
“Ada ekspektasi berkembang di pasar bahwa pernyataan The Fed mungkin akan lebih dovish atau sudah menghilangkan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan tahun ini pada pengumuman hasil keputusan rapat kebijakan moneter,” kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.
Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.800 sampai Rp15.850 per dolar AS pada hari ini.
(mrh/pta)