Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap alasan mengapa harga beras masih mahal di pasaran. Menurutnya, harga beras masih naik karena saat ini belum masuk masa panen raya.
Hal itu disampaikan Jokowi saat mengunjungi Pasar Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1).
“Ya belum panen raya. Kalau nanti produksinya melimpah pas panen raya, pasti harganya juga turun,” ujarnya usai peninjauan.
Berdasarkan pengamatannya, harga-harga kebutuhan pokok di Pasar Mungkid terpantau stabil. Cabai rawit misalnya, dijual Rp30 ribu per kilogram (kg).
“Ya hampir semuanya baik. Cabai rawit sekarang harga di Rp30 (ribu), bawang merah ada di Rp20 (ribu)-Rp22 (ribu),” kata Jokowi.
“Memang ada kenaikan sedikit di beras, yang lain tidak. Harga-harga masih stabil, hanya tadi, beras, ada kenaikan sedikit,” sambungnya.
Kedatangan Jokowi disambut pedagang dan masyarakat setempat. Ia langsung menghampiri pedagang dan menanyakan kondisi harga sejumlah bahan pokok seperti beras, cabai, hingga bawang merah.
“Ini saya sudah hampir dua minggu enggak pernah masuk pasar, saya ingin cek kembali di Pasar Magelang,” kata Jokowi.
Selain mengecek harga, Jokowi juga menyerahkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi para pedagang.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga beras kualitas bawah I dipatok Rp13.800 per kg. Harga itu naik 0,36 persen atau Rp50 dibanding sebelumnya.
Harga beras kualitas bawah II juga naik 0,37 persen atau Rp50 menjadi Rp13.550 per kg. Selanjutnya, harga beras kualitas media I dan II masing-masing juga naik Rp50 menjadi Rp14.900 dan Rp14.750 per kg.
Lalu, beras kualitas super I naik 0,31 persen atau Rp50 menjadi Rp16.200 per kg. Sementara, harga beras kualitas super II naik 0,64 persen atau Rp100 menjadi Rp15.750.
(del/pta)