Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

8 Penyebab Jerawat Muncul Saat Menstruasi dan Cara Mengatasinya

8 Penyebab Jerawat Muncul Saat Menstruasi dan Cara Mengatasinya

Jakarta, Beritasatu.com – Jerawat yang muncul secara tiba-tiba menjelang atau selama masa menstruasi merupakan hal yang familier dihadapi oleh wanita. Fenomena ini ternyata bukan hanya masalah kulit biasa, tetapi juga berhubungan erat dengan perubahan hormonal yang terjadi dalam tubuh.

Pada saat kadar hormon berubah drastis, produksi minyak kulit meningkat, sehingga risiko pori-pori tersumbat semakin besar yang menyebabkan jerawat lebih mudah muncul.

Ketika dalam siklus menstruasi, munculnya jerawat merupakan hal yang wajar. Oleh karena itu, berikut ini delapan penyebab munculnya jerawat saat menstruasi dan cara mengatasinya, dikutip dari Medical News Today, Rabu (6/11/2024).

1. Fluktuasi hormon
Siklus menstruasi melibatkan perubahan signifikan pada kadar hormon, khususnya estrogen dan progesteron. Tepat sebelum menstruasi, kadar kedua hormon tersebut menurun tajam, sementara kadar testosteron tetap relatif stabil atau meningkat.

Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan peningkatan aktivitas kelenjar sebasea, yang mengakibatkan peningkatan produksi minyak dan pori-pori tersumbat.

2. Peningkatan produksi sebum
Selama fase luteal dari siklus menstruasi (paruh kedua), kadar progesteron meningkat, yang merangsang kelenjar sebasea untuk memproduksi lebih banyak sebum. Sebum yang berlebihan dapat menyumbat pori-pori dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan jerawat.

3. Peradangan
Perubahan hormon juga dapat memicu peradangan kulit. Peningkatan produksi sebum yang dikombinasikan dengan fluktuasi hormon dapat menyebabkan respons peradangan, yang menyebabkan kemerahan dan pembengkakan yang terkait dengan lesi jerawat.

4. Pertumbuhan bakteri
Sebum yang berlebihan menyediakan tempat berkembang biak bagi cuti bacterium acnes, bakteri yang bertanggung jawab atas jerawat. Ketika bakteri ini berkembang biak, mereka dapat menyebabkan peradangan dan menyebabkan pembentukan jerawat.

5. Stres
Banyak wanita mengalami peningkatan stres selama siklus menstruasi karena ketidaknyamanan fisik dan gejala emosional yang terkait dengan masa haid. Stres dapat memperburuk ketidakseimbangan hormon dan menyebabkan jerawat yang lebih parah.

6. Perubahan pola makan
Kebiasaan makan juga dapat berubah selama menstruasi, yang menyebabkan peningkatan konsumsi gula atau makanan olahan yang dapat memperburuk jerawat. Makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan kadar insulin dan memperburuk gejala jerawat.

7. Perubahan rutinitas perawatan kulit
Beberapa wanita mungkin mengubah rutinitas perawatan kulit mereka karena perubahan hormon atau sensitivitas kulit selama menstruasi. Menggunakan produk yang keras atau gagal mempertahankan rutinitas yang konsisten dapat menyebabkan timbulnya jerawat.

8. Faktor genetik
Genetika berperan dalam menentukan bagaimana kulit seseorang bereaksi terhadap perubahan hormon. Individu dengan riwayat keluarga berjerawat hormonal lebih rentan mengalami jerawat selama siklus menstruasi mereka.

Cara Mengatasi Jerawat yang Muncul Saat Menstruasi
Terdapat rahasia agar kulit tetap mulus selama masa periode menstruasi seperti berikut ini.

– Pembersihan lembut
Cuci wajah Anda dua kali sehari dengan pembersih lembut tanpa sabun untuk menghilangkan minyak berlebih tanpa mengiritasi kulit Anda.

– Eksfoliasi
Gunakan bantalan asam glikolat atau pembersih asam salisilat untuk membantu menghilangkan sel kulit mati dan mencegah pori-pori tersumbat. Bahan-bahan ini juga mengurangi peradangan dan mendorong pertumbuhan kulit baru.

– Perawatan jerawat
Oleskan obat yang dijual bebas yang mengandung benzoil peroksida atau minyak pohon teh untuk menargetkan jerawat aktif. Mulailah dengan konsentrasi yang lebih rendah untuk meminimalkan iritasi.

– Hindari produk yang mengiritasi
Hindari kosmetik yang berat, sunscreen yang berminyak dan cairan yang dapat menyumbat pori-pori. Sebaiknya gunakan produk yang nonkomedogenik.

– Menjaga kebersihan
Bersihkan layar ponsel secara teratur dan ganti sarung bantal secara berkala untuk mengurangi paparan bakteri pada kulit Anda.

– Batasi penggunaan riasan
Selama dalam siklus haid Anda, pertimbangkan untuk menggunakan riasan yang lebih ringan agar kulit Anda dapat bernapas.