Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pemerintah Dorong Daya Beli Masyarakat untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi

Pemerintah Dorong Daya Beli Masyarakat untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah akan menggenjot daya beli  masyarakat sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai target 5,2% di akhir 2024. Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III 2024 mencapai 5,03%.

“Menjaga daya beli masyarakat penting agar dapat mengakselerasi pembangunan di kuartal IV 2024. Hal yang penting adalah menjaga daya beli,” ucap Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Selasa (5/11/2024).

Untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah telah memperpanjang insentif fiskal hingga akhir 2024, seperti Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Ditanggung Pemerintah (BPHTB-DTP) untuk properti, Bea Masuk Tindakan Pengamanan Ditanggung Pemerintah (BMTP-DTP) untuk otomotif.

Selain itu, Pemerintah menambah kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan membenahi kebijakan pemanfaatan jaminan kehilangan pekerjaan.

“Pemerintah juga sedang mempersiapkan pemanfaatan dana dari jaminan kecelakaan kerja dan mendorong kewirausahaan melalui kredit usaha rakyat atau KUR,” terang Airlangga.

Pada saat yang sama, pemerintah juga akan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam (SDA) melalui hilirisasi agar dapat meningkatkan daya saing ekonomi.

Beberapa langkah telah dilaksanakan, seperti mendorong pemanfaatan proyek strategis nasional, pengembangan kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, dan pemberian insentif tax holiday yang sudah diberlakukan melalui PMK Nomor 69 Tahun 2024.

Konsumsi rumah tangga menjadi penopang terbesar pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024 dari sisi pengeluaran. Konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi hingga 53,08% dan tumbuh 4,91% pada kuartal III 2024.

Kemudian, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,91% karena didorong oleh peningkatan konsumsi untuk restoran dan hotel yang ini juga tercermin dari meningkatnya perjalanan wisatawan nusantara dan meningkatnya tingkat penghunian kamar hotel.

Dia mengatakan, jika dilihat secara pola musiman pertumbuhan ekonomi kuartal III selalu lebih rendah dari kuartal II . Namun, pemerintah juga berharap pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2024 bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi keseluruhan 2024.

“Tentunya, kami berharap pertumbuhan ekonomi kuartal IV bisa lebih baik. Bandingkan dengan tiga kuartal pertama tahun ini, masih tumbuh sebesar 5,03%.  Artinya, dengan pertumbuhan 5,03%, kita masih bisa berharap perekonomian kita bisa menjaga levelnya di angka 5% pada akhir tahun, sesuai dengan target APBN,” tutur Airlangga.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024 mencapai 4,94% secara year on year (yoy). Angka ini menurun dari posisi kuartal II 2024 yang sebesar 5,05%.  
Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 5.638,9  triliun dan atas dasar harga konstan mencapai Rp 3.279 triliun pada kuartal III 2024.

“Dalam siklus pertumbuhan ekonomi ini, kuartal ketiga tidak terdapat hari besar atau event besar, seperti liburan keagamaan atau liburan sekolah, sehingga memang kuartal III daya beli masyarakat menurun,” pungkas Airlangga.