Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Ketersediaan beras di Jakarta masih cukup hingga akhir tahun 2024

Ketersediaan beras di Jakarta masih cukup hingga akhir tahun 2024

Kita sudah cek, ketersediaan di Pasar Induk Beras CipinangJakarta (ANTARA) – Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi memastikan ketersediaan beras hingga hari raya Natal dan Tahun Baru 2024 di Jakarta masih mencukupi.

“Kita sudah cek, ketersediaan di Pasar Induk Beras Cipinang per 20 Oktober tercatat 48.695 ton. Insyaallah cukup untuk memenuhi kebutuhan Nataru (Natal dan Tahun Baru 2024),” jelas Teguh saat dijumpai di PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Senin.

Baca juga: DKI siapkan strategi untuk ciptakan kemandirian ketahanan pangan

Lebih detail Teguh memaparkan, harga rata-rata untuk beras premium kini sebesar Rp14.000 per kilogram (kg) dan harga tertinggi sebesar Rp14.900 per kg. Sedangkan untuk beras medium sebesar Rp12.050 dengan harga tertinggi Rp12.500 per kg.

Dengan ketersediaan beras tersebut, Teguh pun memastikan untuk harga beras stabil di pasaran hingga Natal dan Tahun Baru 2024.

Dia juga menyampaikan, saat ini kebutuhan beras masyarakat Jakarta rata-rata sebanyak 2.686 ton per hari atau 80.594 ton per bulan.

Baca juga: Pemprov DKI salurkan pupuk bagi petani di Jaksel demi ketahanan pangan

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024, lanjut Teguh, diprediksi kebutuhan beras di Jakarta akan meningkat sebesar rata 3,43 persen menjadi 2.797 ton per hari atau 83.391 ton per bulan.

“Untuk memastikan ketersediaan beras dalam kondisi cukup hingga akhir 2024, kami telah melakukan langkah-langkah antisipatif misalnya pemenuhan kapasitas gudang dan penguatan kerja sama bisnis antardaerah atau b2b (business to business) dengan produsen beras dari berbagai daerah,” jelas Teguh.

Selain itu, lanjut Teguh, pihaknya juga menjaga stabilitas pasokan beras bersama Perum Bulog Provinsi Jakarta-Banten serta mengikuti arahan-arahan pemerintah pusat.

Baca juga: KPKP DKI Jakarta raih predikat stan terbaik di Indotani Expo Bandung

“Tiap Senin Pak Menteri terus memimpin rapat terkait pengendalian inflasi daerah dan hitung-hitungannya yang menjadi acuan bagi kita untuk mengambil langkah-langkah antisipatif agar semuanya bisa terkendali,” kata Teguh.

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024