Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai tukar rupiah berada di level Rp15.844 per dolar AS pada Jumat (26/1) pagi. Mata uang Garuda melemah 18,5 poin atau 0,12 persen dari perdagangan sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Baht Thailand menguat 0,11 persen, peso Filipina menguat 0,16 persen, won Korea Selatan melemah 0,10 persen, dan yuan China melemah 0,05 persen, serta dolar Singapura juga melemah 0,02 persen.
Sedangkan, yen Jepang menguat 0,07 persen, dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Senada, mata uang utama negara maju juga bergerak bervariasi. Tercatat euro Eropa melemah 0,01 persen, poundsterling Inggris menguat 0,02 persen, dan dolar Australia menguat 0,03 persen.
Sedangkan, franc Swiss menguat 0,03 persen dan dolar Kanada juga menguat 0,01 persen.
Analis Pasar Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah karena pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan pasar, sehingga dolar ikut menghijau.
PDB AS tercatat sebesar 3,3 persen (yoy) pada kuartal IV-2023. Realisasi ini lebih tinggi dari perkiraan sebesar 2 persen.
“Namun pelemahan akan terbatas, investor wait and see menantikan data inflasi PCE AS malam ini. BI diharapkan juga akan kembali mengintervensi,” ujar Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp15.750 per dolar AS – Rp15.900 per dolar AS.
(ldy/agt)