Jakarta, CNN Indonesia —
Sejumlah fenomena astronomi akan menghiasi langit Bumi pada September 2022, mulai dari Bulan purnama hingga ekuinoks.
Melansir Popular Mechanics, salah satu fenomena astronomi yang tak boleh dilewatkan adalah penampakan planet Jupiter. Pasalnya, planet terbesar di Tata Surya itu akan berposisi sehingga Bumi ada di antara dirinya dan Matahari.
Kesejajaran itu berarti Jupiter akan tampil lebih besar dan cerah. Alhasil, warga Bumi pun bisa melihatnya tanpa bantuan binokuler atau teleskop.
Fenomena penampakan Jupiter itu akan terjadi di penghujung September. Sebelumnya, seperti dikutip Sea Sky, akan ada fenomena langit lain yang tak kalah cantik.
Berikut sederet fenomena langit yang akan terjadi pada bulan September:
10 September – Bulan Purnama
Pada 10 September Bulan akan berada di sisi berlawanan dari Bumi dan Matahari, serta akan sepenuhnya menyala. Fase puncak Bulan purnama akan terjadi pada 09:58 UTC atau 16:58 WIB.
Dalam budaya suku asli Amerika, Bulan purnama ini dikenal sebagai Bulan Jagung karena jagung dipanen sekitar waktu ini sepanjang tahun.
Bulan ini juga dikenal sebagai Harvest Moon. Harvest Moon adalah Bulan purnama yang terjadi paling dekat dengan ekuinoks September setiap tahun.
16 September – Neptunus di Oposisi
Planet raksasa biru akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi dan permukaannya akan sepenuhnya menyala karena diterangi oleh Matahari. Fenomena ini akan membuat Neptunus menjadi lebih terang daripada waktu lainnya sepanjang tahun dan planet ini akan terlihat sepanjang malam.
Fenomena Neptunus di oposisi adalah waktu terbaik untuk melihat dan memotret Neptunus. Pasalnya, karena jarak yang ekstrem dari Bumi, Neptunus hanya akan muncul sebagai titik biru kecil di semua teleskop kecuali yang paling kuat.
23 September – Ekuinoks September
Ekuinoks September terjadi pada 00:55 UTC atau 07:55 WIB. Matahari akan berada tepat di atas khatulistiwa dan akan ada jumlah siang dan malam yang hampir sama di seluruh dunia.
Fenomena ini juga merupakan hari pertama musim gugur (ekuinoks musim gugur) di belahan bumi utara dan hari pertama musim semi (ekuinoks musim semi) di belahan bumi selatan.
25 September – Bulan Baru
Bulan akan berada di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam. Fase ini terjadi pada 21:55 UTC atau 04:55 WIB.
Fenomena ini adalah waktu terbaik di setiap bulan untuk mengamati objek redup seperti galaksi dan gugusan bintang karena tidak ada cahaya Bulan yang mengganggu.
26 September – Jupiter di Oposisi
Planet gas raksasa Jupiter akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi dan permukaannya akan sepenuhnya diterangi oleh Matahari. Fenomena ini akan membuat Jupiter lebih terang daripada waktu lainnya sepanjang tahun dan planet ini juga akan terlihat sepanjang malam. Saat fenomena ini terjadi, pengamat memiliki waktu terbaik untuk melihat dan memotret Jupiter dan bulan-bulannya.
Teleskop berukuran sedang kemungkinan dapat menunjukkan kepada Anda beberapa detail pita awan Jupiter. Sepasang teropong dengan resolusi baik dapat memungkinkan Anda untuk melihat empat bulan terbesar Jupiter, muncul sebagai titik terang di kedua sisi planet ini.
(lth/lth)