Jakarta, CNN Indonesia —
Sejumlah jenazah bayi prematur ditemukan di Rumah Sakit Al Nasr di kota Gaza, Palestina, dilarang evakuasi oleh pasukan Israel saat agresi beberapa saat lalu.
Bayi-bayi yang saat itu masih hidup ditelantarkan hingga meninggal dunia. Keluarga pun disebut tidak ada yang berani untuk mengambil jenazah bayi tersebut untuk dimakamkan.
Laporan tersebut pertama kali diberitakan oleh media Arab Al Mashhad yang diunggah ke kanal YouTube pada Senin (27/11). Reporter Al Masshad, bernama Muhammad Ba’lushah, menyebut bayi-bayi prematur itu dilarang dievakuasi karena keluarganya diancam oleh tentara Israel.
“Sebuah laporan oleh koresponden Al Mashhad di Jalur Gaza menunjukkan pemandangan mengerikan di RS Al Nasr,” tulis deskripsi video tersebut.
“Jenazah anak-anak yang ditolak oleh tentara Israel untuk dibawa keluar untuk dimakamkan,” tulis media Arab tersebut.
Video yang diliput oleh media Al Mashhad menunjukkan kondisi RS Al Nasr yang berantakan dan rusak setelah tentara Israel menyerang fasilitas medis itu.
Rumah sakit anak itu pun terlihat kosong setelah pasien, staf medis, dan pengungsi disuruh untuk keluar dari fasilitas medis tersebut.
Namun, ketika kamera masuk ke dalam salah satu ruang perawatan, ditemukan beberapa bayi prematur yang sudah tidak bernyawa di atas tempat tidur rumah sakit.
Satu tempat tidur setidaknya ditiduri oleh satu bayi, dan kamera menyorot setidaknya ada empat jenazah bayi yang sudah membusuk akibat ditelantarkan.
Rumah Sakit Anak Al Nasr merupakan salah satu rumah sakit yang menjadi target serangan militer Israel.
Al Nasr sempat beberapa kali diserang menggunakan bom oleh Israel sehingga berhenti beroperasi karena fasilitas rusak parah. ICU dan inkubator pun sempat tidak memiliki pasokan oksigen.
Akibat menjadi target tembakan Israel juga membuat RS Al Nasr listrik mati beberapa menit hingga membuat seorang pasien ICU tewas.
Pasien pun tidak bisa dipindahkan ke rumah sakit lain karena siapa pun yang masuk atau keluar rumah sakit menjadi sasaran Israel.
Setelah pengepungan dan penyerangan terhadap RS Al Nasr, fasilitas medis itu dikosongkan. Kini, orang-orang kembali ke rumah sakit tersebut di tengah gencatan senjata yang disepakati oleh Israel dan kelompok milisi Hamas.
Imbas agresi Israel sejak 7 Oktober lalu, lebih dari 14.800 warga di Palestina meninggal dunia. Korban tewas itu didominasi perempuan dan anak-anak.
[Gambas:Youtube]
(pra/pra)