Jakarta, CNBC Indonesia – Terhitung mulai 1 November, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi di Indonesia naik. Penyedia BBM seperti PT PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR hingga PT Vivo Energy Indonesia kompak mematok harga baru.
Kendati begitu, harga BBM jenis Solar Subsidi tidak mengalami kenaikan harga. Patokannya masih Rp 6.800/liter.
Patokan harga itu jauh lebih rendah ketimbang harga keekonomiannya. Hal ini diungkap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beberapa saat lalu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan harga BBM Solar Subsidi saat ini masih dibanderol sebesar Rp 6.800 per liter.
Padahal harga BBM Solar non-subsidi seperti Dexlite harganya telah berada di atas 10 ribu per liter. Terbaru, harga Dexlite yang dijual Pertamina dipatok Rp 13.050/liter.
“Jadi Subsidi Solar itu tidak sampai terhadap angka keekonomiannya Solar. Subsidinya kan hanya 1.000/liter sekarang Rp 6.800/liter. Kan harga solar bukan Rp 7.800/liter. Lihat aja misalkan dexlite lain, itu kan angkanya di Rp 13-14 ribu per liter. Nah sisanya itulah yang disebut kompensasi,” kata dia beberapa waktu yang lalu.
Berikut daftar terbaru harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, BP-AKR Per 1 November 2024:
BBM Pertamina DKI Jakarta:
Biosolar: Rp 6.800 per liter
Pertalite: Rp 10.000 per liter
Pertamax (RON 92): Rp 12.100 per liter
Pertamax Turbo (RON 98): Rp 13.500 per liter
Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.150 per liter
Dexlite: Rp 13.050 per liter
Pertamina DEX: Rp 13.440 per liter.
BBM Shell
Shell Super: Rp 12.290 per liter
Shell V-Power: Rp 13.310 per liter
Shell V-Power Diesel: Rp 13.510 per liter (kecuali di Jawa Timur)
Shell Diesel Extra: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)
Shell V-Power Nitro:+ Rp 13.540 per liter (kecuali di Jawa Timur)
BBM BP-AKR:
BP Ultimate: Rp 13.310 per liter
BP 92: Rp 12.290 per liter
BP diesel: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur)
BP Ultimate Diesel: Rp 13.510 per liter (Jabodetabek).
(fab/fab)