Jakarta (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta melibatkan tujuh kelompok masyarakat untuk menyampaikan aspirasi kepada panelis saat debat kedua Pilkada DKI Jakarta 2024.
“Kemarin kami mengundang tujuh. Tujuh itu termasuk (kelompok) nelayan, UMKM,” kata Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Hubungan Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Astri Megatari di Jakarta, Sabtu.
Nantinya masyarakat menyampaikan curahan hati (curhat) dan keresahan-keresahannya yang diharapkan diselesaikan ke depannya.
Dia mengatakan panelis yang ditunjuk dalam debat kedua kemudian menggali lebih dalam aspirasi tersebut sekaligus isu-isu yang berkaitan dengan tema debat, yakni ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Aspirasi yang didapatkan kemudian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan untuk para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur peserta debat Pilkada DKI 2024.
Dalam debat kedua, seperti sebelumnya, pertanyaan-pertanyaan dari panelis akan disampaikan kepada para pasangan calon pada segmen dua dan tiga.
Segmen 1, yakni penyampaian visi-misi program masing-masing pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur. Segmen 2 dan 3, yaitu pendalaman visi-misi oleh moderator dan para pasangan calon akan menjawab pertanyaan dari panelis.
Lalu segmen 4 dan 5, yakni tanya jawab antarpaslon dan segmen 6 penyampaian pernyataan penutup masing-masing paslon.
KPU DKI Jakarta telah menetapkan debat kedua Pilkada DKI 2024 berlangsung pada 27 Oktober 2024 di Ancol, Jakarta Utara, pukul 19.00 WIB.
Tema dalam debat tersebut, yakni “Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”. Tema ini terbagi atas enam subtema, yakni infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar prima, pendidikan dan kesehatan.
Kemudian penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, lalu, pariwisata dan ekonomi kreatif serta inflasi bahan pokok.
Debat Pilkada DKI 2024 diikuti paslon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024