Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Toyota Soal Insentif Mobil Hybrid: Ditolong Konsumen bukan Perusahaan

Toyota Soal Insentif Mobil Hybrid: Ditolong Konsumen bukan Perusahaan

Jakarta, CNN Indonesia

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan kendaraan elektrifikasi jenis hybrid yang penjualannya tembus 40 ribu unit sepanjang tahun ini tetap perlu diberi insentif seperti mobil listrik full baterai (BEV).

Menurut Bob, insentif untuk mobil hybrid agar mobil dua jantung penggerak itu bisa juga dinikmati oleh banyak masyarakat, bukan kalangan tertentu.

“Jadi hybrid itu satu industri itu butuh volume sekitar 100 ribuan supaya ada investment. Kita belum sampai. Kita juga masih segmen yang middle-up, seperti Zenix itu kan. Kita belum sampai ke yang middle to low. Jadi melihat seperti itu sih kita merasa bahwa memang masih dibutuhkan (insentif) supaya masuk ke economic scale-nya,” kata Bob di Depok, Jawa Barat, Rabu (30/10).

Berdasarkan data Gaikindo Januari hingga September 2024, mobil hybrid laris 40.702 unit. Ia mengamini jika mobil hybrid laku keras di pasar otomotif Indonesia. Namun larisnya mobil hybrid saat ini belum berada pada titik ekonomis dari sebuah produk kendaraan.

Bob menegaskan bahwa mobil hybrid dianggap mencapai level ekonomis apabila produksinya sudah mencapai 100 ribu unit per tahun.

Untuk mencapai angka tersebut, perlu adanya insentif dari pemerintah dan industri otomotif Indonesia. Perusahaan otomotif juga didorong harus membuat mobil hybrid yang harganya lebih terjangkau untuk segmen menengah ke bawah.

Bob menjelaskan ada beberapa komponen mobil elektrifikasi yang sangat penting dibuat di dalam negeri, seperti baterai, VCU (vehicle control unit), motor, dan axle.

“Ini adalah komponen-komponen pentingnya yang kita butuh economic scale untuk investasi baru,” jelas Bob.

Bob berharap pemerintah fokus menggerakkan segmen mobil hybrid karena saat ini menjadi pilar kendaraan elektrifikasi.

“Kenapa sih nggak ditolong gitu ya kan? Yang ditolong bukan industrinya, tapi konsumennya. Jadi kalau pemerintah kasih insentif, yang dikasih insentif itu bukanlah industri. Melainkan konsumennya,” terang Bob.

Kendati demikian Bob optimis pemerintahan baru yang dipimpin Prabowo bakal lebih memperhatikan lagi mobil hybrid yang sudah diproduksi di dalam negeri.

(rac,can/mik)

[Gambas:Video CNN]