Berau, Beritasatu.com – Puluhan mak-mak atau ibu rumah tangga di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, nekat menggeruduk kedai yang menjual minuman keras berkedok warung kopi.
Aksi puluhan emak-emak saat merazia sejumlah warung dan menemukan ratusan botol minuman keras itu pun langsung viral di media sosial. Aksi itu terjadi di Kampung Bukit Makmur, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau.
Tindakan mak-mak itu merupakan buntut dari kekesalan mereka, yang mencurigai kedai-kedai ini menjual minuman keras beralkohol, tetapi berkedok sebagai warung kopi atau warung makan.
Saat melakukan aksinya, puluhan ibu rumah tangga ini pun nekat merangsek masuk ke dalam tiga warung, yang terindikasi menyediakan minuman keras beralkohol. Saat memeriksa ke dalam warung, mereka pun menemukan ratusan botol minuman keras beralkohol.
Para mak-mak ini juga nekat mendobrak pintu kamar di salah satu warung yang ternyata dijadikan sebagai tempat penyimpanan puluhan kardus berisi minuman keras.
Luapan emosi dari para ibu rumah tangga ini pun semakin tak terbendung saat menemukan salah satu mobil minibus yang terparkir di depan warung, ternyata membawa muatan puluhan kardus berisi minuman keras beralkohol.
Massa yang emosi pun kemudian menurunkan paksa puluhan kardus berisi ratusan botol minuman keras dari dalam mobil. Mereka juga menghancurkan kardus berisi ratusan botol minuman keras itu.
Salah satu warga, Kholifah, mengatakan, aksi dari puluhan ibu rumah tangga di Kampung Bukit Makmur ini, merupakan bentuk luapan kekesalan masyarakat setempat dengan semakin menjamurnya warung kopi atau pun warung makan yang justru menjual minuman keras beralkohol.
Mayoritas warung yang menyediakan minuman keras beralkohol di Kampung Bukit Makmur ini ternyata dikelola oleh para pendatang. Para pendatang itu membuka tempat hiburan yang berbau lokalisasi.
“Tindakan ini sangat mencemari kampung kami,” ujar Kholifah kepada Beritasatu.com di lokasi kejadian, Jumat (1/11/2024) siang.
Menurutnya, kemunculan warung-warung yang menyediakan minuman keras ini, dianggap telah menodai Kampung Bukit Makmur. Dari tiga warung yang telah digeruduk, ada yang telah beroperasi sejak enam bulan lalu, dan ada juga yang baru beroperasi kurang dari tiga bulan.
Merespon aksi tersebut, Kepala Kampung Bukit Makmur Syahidin mengaku hanya bisa pasrah dan tak mampu lagi membendung luapan emosi massa.
Syahidin pun kemudian berjanji akan menutup paksa tiga warung yang kedapatan menjual minuman keras beralkohol di wilayahnya, dan memintanya agar tak lagi beroperasi.
“Ada bukti botol minumannya. Ada pula bukti botol yang masih utuh. Atas nama pemerintah kampung saya nyatakan dengan tegas agar mulai hari ini, per jam ini, untuk ditutup. Warung-warung tersebut tidak boleh lagi menjalankan aktivitas jual-beli minuman keras,” tegas Syahidin seusai menenangkan massa.
Mak-mak ini pun mengancam akan kembali menurunkan massa dengan jumlah yang lebih banyak jika masih ada warung yang nekat menjual minuman keras di Kampung Bukit Makmur.