Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Dharma Sebut Ide Bangun "Underpass" dalam 7 Hari Diadopsi dari Luar Negeri Megapolitan 1 November 2024

Dharma Sebut Ide Bangun "Underpass" dalam 7 Hari Diadopsi dari Luar Negeri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 November 2024

Dharma Sebut Ide Bangun “Underpass” dalam 7 Hari Diadopsi dari Luar Negeri
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Calon gubernur Jakarta nomor urut dua
Dharma Pongrekun
akan mengadopsi teknologi dari luar negeri untuk membuat jalan layang
(overpass)
dan lintas bawah
(underpass)
dalam tujuh hari.
“Ya tentunya karena saya belajar di sini belum ada. Tapi saya percaya anak-anak bangsa mampu melakukan ini,” ujar Dharma di Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).
Bahkan, kata dia, di luar negeri ada yang bisa membangun
overpass
kurang dari tujuh hari.
“Ya, bahkan sebenarnya mereka yang sudah menjalankan, itu hanya dalam tiga hari. Cuman kita mau mengadopsi polanya,” ucap dia.
Sebelumnya, Dharma menjanjikan akan membangun
overpass
dan
underpass
hanya dalam tujuh hari jika dirinya terpilih sebagai gubernur Jakarta.
“Ada lima teknologinya, nanti saya akan buka teknologinya. Jadi ini semacam
knock down.
Jadi, siapkan dulu di luar. Lalu, nanti pelaksanaannya tujuh hari tinggal pasang di-tep, tep, tep’,” kata Dharma di Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).
Dharma menyebut, jika
overpass
dan
underpass
dibangun dalam tujuh hari saja, penumpukan kendaraan yang mungkin muncul akibat proyek pembangunan tidak akan berlangsung lama
Dia pun meyakini, hal ini mampu menekan angka kemacetan di Jakarta.
“Jangan sampai ada penumpukan akibat adanya lampu merah, tetapi dibikin dia mengalir seperti air. Jadi jangan sampai yang menyilang ini dia mau motong ke kanan, dia harus tunggu lampu merah di sini,” kata dia.
Selain membangun
overpass
dan
underpass,
Dharma juga berjanji memperbanyak
roundabout
atau bundaran untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.
“Kita perbanyak namanya
roundabout
itu kayak Bundaran HI, supaya kendaraan selalu mengalir, walaupun pelan dia mengalir. Sehingga orang menikmati mobilnya juga enak,” ujar dia.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.