Jakarta, CNN Indonesia —
Harga minyak naik sekitar 2 persen pada Senin (22/1) kemarin di tengah kekhawatiran pasar atas pasokan energi global menyusul serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap Novatek Rusia (NVTK.MM).
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent March ditutup naik US$1,5 atau 1,9 persen ke level US$80,06 per barel.
Sementara itu, harga kontrak berjangka minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS bulan depan untuk pengiriman Februari ditutup pada US$75,19, naik US$1,78, atau 2,4 persen.
Pengamat dari Capital LLC John Kilduff mengatakan serangan serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap Novatek Rusia (NVTK.MM) memang meningkatkan kekhawatiran pasar atas pasokan minyak dunia.
“Akhirnya kenaikan harga minyak tak terelakkan,” kata John.
Selain itu, kenaikan juga dipicu cuaca dingin yang parah di seluruh AS. Pasalnya, kenaikan membatasi produksi minyak mentah di North Dakota serta menghambat produksi di negara bagian lain.
Phil Flynn, analis Price Future Group mengatakan kenaikan juga ditopang hilangnya pesimisme pasar atas kondisi ekonomi ke depan. Mereka yakin tahun ini kondisi ekonomi akan cerah dan menopang permintaan minyak.
(agt/agt)