Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp15.652 per dolar AS pada perdagangan Selasa (23/1). Mata uang Garuda melemah 16 poin atau 0,10 persen dari posisi sebelumnya.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi. Tercatat, won peso Filipina melemah 0,15 persen, baht Thailand melemah 0,03 persen, ringgit Malaysia minus 0,07 persen.
Kemudian yen Jepang melemah 0,02 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,02 persen.
Di sisi lain, won Korea Selatan menguat 0,35 persen, dolar Singapura menguat 0,10 persen dan yuan China menguat 0,16 persen.
Sementara mata uang di negara maju terpantau kompak bergerak di zona hijau.
Tercatat, poundsterling Inggris menguat 0,09 persen, dolar Australia menguat 0,34 persen, dan euro Eropa menguat 0,05 persen.
Kemudian dolar Kanada menguat 0,03 persen dan franc Swiss menguat 0,15 persen.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra melihat dolar AS masih menguat terhadap nilai tukar lainnya karena efek dari sikap petinggi Bank Sentral AS yang mengindikasikan tidak akan terburu-buru untuk memangkas suku bunga acuan AS.
“Rupiah pun masih berpotensi melemah hari ini karena hal tersebut,” kata dia kepada CNNIndonesia.com
Di sisi lain, lanjut dia, sentimen positif pasar terhadap aset berisiko pagi ini mungkin bisa menjaga pelemahan rupiah tidak dalam. Ariston pun melihat indeks saham Asia pagi ini terlihat bergerak menguat.
Berdasarkan sentimen di atas, ia pun memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.600 sampai Rp15.680 per dolar AS pada hari ini.
(del/agt)