Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang mengatakan kasus Hasyim Asy’ari menjadi catatan buruk untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Junimart mengatakan pemberhentian Hasyim sebagai Ketua KPU berdasarkan putusan DKPP jadi pelajaran ke depan. Menurut dia, para calon komisioner ke depan harus melalui penyaringan secara ketat di panitia seleksi.
“Kalau menurut saya sih sangat buruk. Ya, sangat buruk. Ini yang saya maksud dari awal itu integritas dari para komisioner, termasuk Bawaslu, KPU, dan yang lain-lain,” kata Junimart saat dihubungi, Rabu (3/7).
Dalam kasus Hasyim, Junimart mengaku pernah mengingatkan DKPP agar yang bersangkutan kala itu mestinya segera diberhentikan usai dua kali terbukti melakukan pelanggaran berat. Namun, hal itu terbentur aturan.
Saat ini, lanjut Junimart, Komisi II akan terlebih dahulu membaca putusan Hasyim secara lengkap. Nantinya, Komisi II akan menggelar rapat untuk mengangkat anggota sekaligus Ketua KPU yang baru.
“Kalau putusannya itu memberhentikan sebagai Ketua KPU dan sebagai anggota KPU, maka ya sesegera mungkin, kami akan rapatkan di Komisi II. Komisi II akan mengangkat komisioner baru,” ucapnya.
Berdasarkan aturan, DPR akan menggelar rapat konsultasi untuk memilih daftar calon komisioner yang sempat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di DPR pada 2022. Pengganti Hasyim akan dipilih berdasarkan perolehan suara terbanyak di luar tujuh komisioner yang sudah ditetapkan.
Dengan demikian, jika merujuk perolehan suara, calon pengganti Hasyim yakni Iffa Rosita. Sebab, Iffa mendapat perolehan suara terbanyak ke sembilan setelah Viryan Aziz yang meninggal dunia.
(thr/tsa)
[Gambas:Video CNN]