Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Peringatan Triwindu Indonesia Raya: Wage Rudolf Supratman (bagian 2)

Peringatan Triwindu Indonesia Raya: Wage Rudolf Supratman (bagian 2)

Djakarta, 29/10/1950 (ANTARA) – Pentjipta lagu “Indonesia Raya” dan beberapa lagu terkenal lainnja ini, jang pula pemain biola, pengarang, guru dan wartawan, dilahirkan di Djatinegara pada tg. 9 Maret 1903 dan meninggal dunia pada tg. 17 Agustus 1938.

Ia adalah anak dari Senen Sastrosuhardjo, di masa hidupnja sersan instruktur, ketika di Djatinegara pada bataljon ke-18. Ajah Supratman adalah pula orang jang ahli dalam kesenian (Djawa).

Sebagai anak seorang militer, Supratman bukan sadja sejak ketjilnja kekal bergaul dengan berbagai suku bangsa Indonesia tetapi djuga sering turut berpindah-pindah tempat tinggal diberbagai kota di Indonesia, jang diduga besar pula pengaruhnja pada perkembangan djiwanja, terutama pada perasaan ke-Indonesiaannja.

Dalam umur 19 tahun ia lulus udjian K.E. di Makassar. Menurut keterangan kakaknja, nj. Rukiom van Eldik, ketika masih anak2 Supratman sangat bersifat bebas (zelfstandig), maka dianggap “nakal”, suka omong kosong dan ngalamun. Sedjak mudanja tampak padanja suka sekali kepada musik, terutama pandai menggesek biola, jang ia peladjari sendiri.

Ketjuali “Indonesia Raya”, lain2 lagu gubahannja ialah “Surya Wirawan” dan “Mars Perindra”. Buku jg ia karang “Perawan Desa” jg dilarang oleh pihak jg berwadjib ketika itu, karena dianggap “tjabul”. Di Makassar pernah ia mendjadi guru Sekolah Rakjat. Di Djakarta pernah berusaha mendirikan kantorberita “Alpena”, tetapi gagal. Sebagai wartawan ia lama bekerdja pada “Sin Po”.

Supratman meninggal dunia tiada dgn meninggalkan ahli waris, karena ia tidak pernah beristeri.

Sumber: Pusat Data dan Layanan Informasi ANTARA

Baca juga: Peringatan Triwindu “Indonesia Raya” (bagian 1)
Baca juga: Antara Doeloe: Lagu “Indonesia Raya” 24 tahun diperingati di Istana Negara
Baca juga: ANTARA Doeloe : Gesang sakit hati lagu ciptaannya diserobot orang

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024