Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Air Mata Warga Gaza Saat Ziarah ke Makam Keluarga yang Dibunuh Israel

Air Mata Warga Gaza Saat Ziarah ke Makam Keluarga yang Dibunuh Israel

Jakarta, CNN Indonesia

Di tengah gencatan senjata, Warga Gaza berbondong-bondong mengunjungi makam orang-orang tercinta mereka yang tewas dibunuh Israel dalam serangan militer mereka yang membabi buta.

Keluarga korban tewas bisa mengunjungi makam orang-orang tercinta mereka untuk pertama kalinya.

Warga Palestina bergegas ke pemakaman untuk mengunjungi kerabat mereka yang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza seiring dimulainya jeda kemanusiaan dalam konflik dengan kelompok militan Hamas.

Banyak warga Palestina mengunjungi pemakaman yang terletak di lingkungan Tel al-Sultan di sebelah barat Rafah, dengan kapasitas untuk 500 orang tetapi jumlah yang dikuburkan sebanyak 600 orang karena keterbatasan lahan.

Mereka yang kehilangan orang-orang tercinta akibat dibunuh Israel atau karena masalah-masalah yang timbul akibat pembatasan masuknya obat-obatan dan bahan bakar, tampak menitikkan air mata dan memanjatkan doa.

Munir Labda yang kehilangan putranya dalam bombardir yang dilakukan Israel, mengatakan kepada Anadolu bahwa ini adalah pertama kalinya dia mengunjungi makam putranya sejak sang putra meninggal. Dia mengatakan putranya memiliki jiwa ceria dan hafal kitab suci umat Islam, Alquran.

Ali Isa, yang kehilangan istrinya dalam serangan Israel terlihat menangis di makam sang istri. Ali Isa mengatakan dia bergegas mengunjungi makam tersebut setelah mendengar tentang gencatan senjata kemanusiaan.

Isa menuturkan mengunjungi makam tersebut untuk pertama kalinya karena dia sempat terluka dalam serangan Israel.

Berdasarkan perjanjian mengenai jeda kemanusiaan selama empat hari di Gaza, 50 warga Israel yang ditahan oleh Hamas akan dibebaskan dengan imbalan 150 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Jeda kemanusiaan selama empat hari antara tentara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, mulai berlaku Jumat (24/11) pagi waktu setempat di seluruh wilayah Jalur Gaza, di mana terjadi penghentian sementara serangan untuk pertukaran tahanan dan bantuan.

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Menurut otoritas kesehatan Gaza, Israel telah membunuh lebih dari 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita.

(wiw/wiw)

[Gambas:Video CNN]