Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Nikel RI Akhirnya Tercatat di Bursa Dunia, Ternyata Begini Prosesnya

Nikel RI Akhirnya Tercatat di Bursa Dunia, Ternyata Begini Prosesnya

Jakarta, CNBC Indonesia – Nikel Indonesia kini sudah tercatat di Bursa Logam London atau London Metal Exchange (LME) pada Mei 2024 lalu. Hal ini ditandai dengan disetujuinya merek nikel olahan pertama asal Indonesia, yakni berkode “DX-zwdx” oleh LME pada Mei 2024.

Adapun nikel dengan tingkat kemurnian 99,8% nikel tersebut merupakan produksi dari PT CNGR Ding Xing New Energy. Perusahaan tersebut adalah usaha patungan antara grup bahan baterai China CNGR Advanced Material Co. dan Rigqueza International PTE Ltd. 

Produk utama dari perusahaan ini berupa Electrolytic Nickel. Berlokasi di Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, smelter nikel CNGR ini memproduksi 50.000 ton logam lembaran penuh setiap tahun dengan spesifikasi tersebut.

Di balik nikel RI yang makin mendunia tersebut, ternyata prosesnya tidaklah mudah. CNGR Indonesia, selaku produsen nikel “DX-zwdx” tersebut, blak-blakan proses di balik tercatatnya nikel perusahaan di LME tersebut.

Direktur Hubungan Masyarakat CNGR Indonesia Magdalene Veronika mengungkapkan, pihaknya sudah memproduksi nikel olahan tersebut sejak Desember 2023 lalu.

“Kami mengajukan pendaftaran sertifikasi ke LME. Dan itu butuh proses yang panjang,” beber Veronika dalam sebuah diskusi di Kantor Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Dia membeberkan, pihaknya harus melalui proses yang panjang sebelum akhirnya mendaftarkan nikel perusahaan ke LME, yakni mulai dari sertifikasi lingkungan hingga sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) hasil nikel oleh perusahaan.

“Dan juga kami itu tiga bulan berturut-turut operasionalnya, full production-nya itu harus memenuhi semua syarat yang ada dari LME,” imbuhnya.

Asal tahu saja, London Metal Exchange (LME) sudah menyetujui pencatatan merek nikel olahan pertama dari Indonesia, dengan kode “DX-zwdx” pada Mei 2024 lalu. Meskipun namanya mungkin tidak begitu mudah diingat, masuknya merek baru ini dalam daftar pengiriman yang baik dari LME merupakan momen penting bagi industri global dan nikel Indonesia.

LME sendiri merupakan bursa berjangka dan opsi terbesar dan tertua di dunia untuk perdagangan logam industri, termasuk aluminium, tembaga, nikel, dan seng. Pada Agustus 2022, ada lebih dari 450 merek yang terdaftar di LME dari lebih dari 55 negara.

Semua merek yang disetujui masuk bursa LME harus mematuhi persyaratan yang ketat tentang kualitas, bentuk, dan berat, sebagaimana diuraikan oleh bursa.

(wia)