“Bukan hanya memberikan ruang untuk menanam dan bantuan, tetapi kita akan arahkan menjadi industri. Jadi, soal pasar, kalau perlu kita buatkan perda untuk menjamin usaha sehingga masyarakat tertarik menanam,” ucapnya.
“Itu fungsi pemerintah: bagaimana melayani dan memberikan solusi kepada masyarakat. Menurut saya, ini tidak sulit. Makanya, kita harus paham potensi kita. Bagaimana mungkin kita mengembangkan sesuatu tanpa memahami keunggulan yang kita miliki,” tambahnya.
Isrullah menyampaikan bahwa mereka akan mendorong sektor pertanian sesuai dengan potensi masing-masing daerah, seperti membangun industri rumput laut di Kecamatan Burau hingga Malili, yang banyak dihuni petani tambak atau rumput laut. Di Kecamatan Mangkutana dan sekitarnya, yang mayoritas petani padi, akan dibangun industri pertanian padi.
“Demikian pula di wilayah Towuti, yang mayoritas petani lada. Kami akan membangun industri lada,” papar Isrullah.
Lebih lanjut, mengenai pemberantasan pengangguran melalui pembukaan lapangan kerja, Isrullah sebagai pengusaha paham cara menekan angka pengangguran, salah satunya dengan menarik investor ke Luwu Timur untuk membuka lapangan pekerjaan.
“Prioritasnya adalah membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi angka pengangguran serta menjalankan program hilirisasi. Selain itu, peningkatan keterampilan masyarakat Lutim, sesuai kemampuan dan kelebihan individu, akan dilakukan melalui pelatihan sesuai bidang sebagai modal masuk kerja,” ucapnya.
Sementara itu, calon Wakil Bupati Lutim, Usman Sadik, menyampaikan bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan, ia berkomitmen meningkatkan pendidikan masyarakat melalui beasiswa S1, S2, dan S3 guna membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.