Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Talk show bahas PAD, dua paslon wali kota Lhokseumawe dan wakil tak hadir 

Talk show bahas PAD, dua paslon wali kota Lhokseumawe dan wakil tak hadir 

Sumber foto: Hamdani/elshinta.com.

Talk show bahas PAD, dua paslon wali kota Lhokseumawe dan wakil tak hadir 
Dalam Negeri   
Sigit Kurniawan   
Selasa, 29 Oktober 2024 – 23:34 WIB

Elshinta.com – Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Malikussaleh (DPM Unimal) melaksanakan kegiatan talk show dengan tema meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan semangat antikorupsi yang berlangsung di gedung ACC Universitas Malikussaleh.

Kegiatan tersebut didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI Lhokseumawe), Universitas Malikussaleh, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Lhokseumawe, dan beberapa sponsor lainnya. 

Dari empat pasangan Calon Wali dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe hanya dua pasangan calon yang hadir yakni nomor urut 02 Sayuti Abubakar-Husaini, dan nomor urut 03 Ismail-Azhar Mahmud. 

Sedangkan paslon nomor 01 Azhari sedang berada di Jakarta dan Zulkarnen dalam kondisi kurang sehat, untuk paslon nomor urut 04 Fathani-Zarkasyi terbentur dengan jadwal kampanye dialogis.

Ketua panitia Dilla Nazatul menyebutkan, dalam kegiatan talk show tersebut tidak meminta dan menerima sumbangan dana apapun dari para pasangan calon.

“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wadah untuk mendengarkan visi dan misi serta program para paslon wali kota-wakil wali Kota Lhokseumawe,” kata Dilla, Selasa (29/10).

Dilla menyebutkan, selain untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, pihaknya juga berharap kegiatan itu dapat menghasilkan ide-ide yang bermanfaat bagi Kota Lhokseumawe kedepannya.

Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Malikussaleh, Mohamad Muhaymin dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sudah direncanakan sejak Agustus 2024 untuk memastikan kehadiran para paslon. 

“Jadwal acara pada 29 Oktober ini adalah tanggal yang disetujui keempat paslon, dan keempat palson kami konfirmasi dua hari lalu menyatakan bersedia hadir,” sebutnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamdani, Selasa (29/10). 

Kata Muhaymin, secara pribadi dari hati kecil sedikit kecewa kepada dua paslon yang tidak bisa berhadir. Tentunya dengan hadirnya dua paslon ini menunjukkan mentalitas berani berhadapan dan berinteraksi dengan mahasiswa serta masyarakat. 

“Karena kegiatan ini hadir dari beberapa kalangan baik itu dari Keuchik, muspika, pemerintah, pakar, dan beberapa instansi lainnya,” imbuhnya 

Ketua KIP Kota Lhokseumawe, Abdul Hakim dalam sambutannya juga menyebutkan, turut berterima kasih kepada DPM Unimal yang telah menggagas dan bekerja keras melaksanakan acara ini dan persiapan sangat matang. 

“Ini adalah kesempatan bagi pasangan calon melakukan kampanye secara gratis dan menunjukkan kualitasnya dalam menyampaikan visi dan misinya,” kata Abdul Hakim.

Kata Abdul Hakim, acara ini juga dapat dilaksanakan oleh BEM dan DPM di kampus-kampus yang lain, sehingga akan memberikan pencerahan politik dan menambah wawasan bagi para calon pemilih tentang visi dan misi para paslon yang hadir. 

“KIP Lhokseumawe juga akan menyelenggarakan debat terbuka paslon wali kota dan wakil wali kota Lhokseumawe pada November 2024 nantinya,” imbuhnya 

Rektor Universitas Malikussaleh, Herman Fithra mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kota Lhokseumawe saat ini tidak terlepas karena adanya kampus-kampus besar di daerah ini. 

“Hari ini tumbuh kedai-kedai kopi karena ada mahasiswa. Artinya, Lhokseumawe ekonominya ditopang oleh tiga perguruan tinggi di sini,” sebutnya. 

Kata Herman, Lhokseumawe harus kembali ke kota jasa, yang memberikan pelayanan pendidikan, perdagangan, dan pariwisata. Apabila tiga sektor ini dikembangkan dengan baik, diyakini PAD Lhokseumawe akan meningkat.

“Dan Unimal masih berpeluang menambah jumlah mahasiswanya dalam empat hingga lima tahun ke depan menjadi 40 ribu dari saat ini 20 ribu. Dan itu akan memberi dampak yang sangat besar bagi Lhokseumawe,” imbuhnya. 

Herman Fitrha juga menyarankan agar para paslon wali kota-wakil wali kota Lhokseumawe tidak menyampaikan program yang terlalu muluk-muluk seperti membangun industri bertaraf internasional. Tentunya harus bangkit dengan kemampuan diri sendiri sesuai potensi daerah.

“Saya berharap kegiatan ini memberikan dampak yang baik buat kita semua, pencerahan untuk para mahasiswa tentang bagaimana dunia politik mengelola isu-isu strategis,” pungkasnya.

Kedua paslon yang hadir sepakat menilai PAD Lhokseumawe selama ini yang hanya berkisar Rp60 Miliar per tahun masih sangat minim. Kontribusi PAD terhadap total Pendapatan Daerah Kota Lhokseumawe tidak sampai 10 persen. Oleh karena itu, kedua paslon berkomitmen akan meningkatkan PAD jika mereka mendapatkan kepercayaan untuk memimpin Pemko Lhokseumawe.

Sumber : Radio Elshinta