9 Menhan Anggap Indonesia Tak Perlu Kepala Staf Angkatan Siber Nasional

9
                    
                        Menhan Anggap Indonesia Tak Perlu Kepala Staf Angkatan Siber
                        Nasional

Menhan Anggap Indonesia Tak Perlu Kepala Staf Angkatan Siber
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menilai, Indonesia tidak perlu membentuk Kepala Staf Angkatan Siber secara terpisah karena TNI sudah memiliki satuan siber sendiri yang dapat dikolaborasikan dengan elemen sipil dalam kerangka pertahanan semesta.
Pernyataan itu disampaikan Sjafrie saat menjawab pertanyaan soal rencana kerja sama siber dengan Singapura, usai pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Singapura, Chan Chun Sing, di Kantor Kemenhan RI, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
“Dia (Singapura) punya Kepala Staf
Cyber
. Tapi kita kan punya tipikal masing-masing.
Cyber
-nya kita ini sudah ada di teman-teman semua,” kata Sjafrie kepada wartawan.
Sjafrie menjelaskan bahwa Indonesia menganut konsep Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), yang menekankan pentingnya kolaborasi antara unsur militer dan sipil dalam menjaga keamanan, termasuk di ruang siber.
“Ya kita tinggal kolaborasi saja. Tidak usah bikin Kepala Staf Angkatan baru. Di TNI sudah ada satuan siber. Nah, ini kolaborasi dengan teman-teman profesional (di bidang sipil). Kan Sishankamrata, karena ini
total defense
. Kemampuan sipil dan militer harus menjadi satu,” ujar dia.
Menurut Sjafrie, peran elemen sipil dalam pertahanan siber sangat krusial, apalagi di era serangan non-konvensional yang bisa datang sewaktu-waktu tanpa peringatan.
Sjafrie juga menekankan bahwa kekuatan sipil, terutama di sektor teknologi dan informasi, merupakan potensi yang bisa dimobilisasi untuk mendukung TNI jika negara dalam kondisi darurat.
“Jadi Indonesia ini harus dikeroyok pertahanannya oleh sipil dan militer. Dan ini teman-teman sekalian, jangan salah lho. Ini adalah potensi-potensi untuk memperkuat TNI apabila negara dalam keadaan emergensi,” kata dia.
Dibertakan, Kementerian Pertahanan melakukan penjajakan dengan militer Singapura terkait keamanan siber.
Hal ini dibahas saat Panglima Angkatan Bersenjata Singapura Aaron Beng Yao Cheng bertemu Menteri Pertahanan, Sjafrie sjamsoeddin, Selasa (22/7/2025).
“Tadi disampaikan tentang peluang untuk menjajaki kerjasama siber. Karena Singapura dalam beberapa tahun terakhir ini baru saja membentuk The Digital and Intelligence Service (DIS) yang fokusnya adalah pada ranah siber yang memang menjadi tantangan global dan nyata dihadapi,” ujar Karo Infohan Setjen Kemenhan Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.